Kolaborasi PPNS Dukung Swasembada Komponen Kapal
Surabaya, Ditjen Vokasi - Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT Krakatau Steel sepakat untuk menjalin kerja sama riset pengelasan untuk Kapal Mini LNG. Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung riset kajian teknologi produksi Kapal Mini LNG dalam rangka meningkatkan kemampuan daya saing galangan kapal nasional.
Sebagai tahap awal dari kerja sama tersebut dilakukan penandatangan kerja sama antara ketiga pihak terkait. Penandatanganan perjanjian kerja sama tripartit tersebut melibatkan Direktur PPNS, Rachmad Tri Soelistijono, Direktur Infrastruktur dan Penunjang Bisnis PT Krakatau, Djoko Mulyono, dan Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika (PRTH – BRIN), Widjo Kongko, di Ruang Sidang 1 Gedung Direktorat PPNS pada Rabu (09-11-2023).
Kapal Mini LNG sendiri merupakan kapal pengangkut gas alam cair yang berguna untuk menyuplai kebutuhan gas ke daerah-daerah di Indonesia. Melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tersebut, para pihak bersepakat untuk secara bersama-sama memanfaatkan, dan mendayagunakan sumber daya untuk mengkaji teknologi pengelasan lambung kapal berbahan baja. Utamanya untuk jenis Kapal Mini LNG yang merupakan salah satu program Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) Gelombang 1 BRIN-LPDP, Tahun 2022-2024.
Direktur PPNS, Rachmad Tri Soelistijono, mengatakan bahwa sebagai institusi pendidikan, PPNS secara kontinyu terus berinovasi dan siap mendukung penuh riset terkait teknologi pengelasan lambung kapal berbahan baja tersebut serta riset-riset lainnya.
“Kami memiliki lab dan infrastruktur yang cukup memadai untuk berbagai keperluan riset dan produksi,” kata Rachmad.
Direktur Infrastruktur dan Penunjang Bisnis PT Krakatau Steel, Djoko Mulyono, yang hadir secara daring mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi target mereka dalam kolaborasi ini, yakni adanya transfer knowledge dan analisis hasil.
“Kami juga berharap adanya kerja sama penulisan dan publikasi karya tulis ilmiah,” kata Djoko menambahkan.
PT Krakatau Steel sendiri, lanjut Djoko, telah berhasil memproduksi plat baja yang cocok untuk bidang perkapalan, yakni plat baja dengan ketebalan antara 6—100 mm dengan lebar 4 m, dan panjang hingga 20 m.
Pengembangan plat baja tersebut rupanya disambut baik oleh tim riset yang diketuai oleh Prof. Buana Ma’ruf dari BRIN dan M. Anis Mustaghfirin dari PPNS yang berharap agar kerja sama ketiga lembaga ini dapat berjalan dengan baik ke depannya dan memberikan manfaat bagi ketiga belah pihak dan manfaat bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala PRTH BRIN, Widjo Kongko, berharap bahwa dari kerja sama ini akan bisa mendukung upaya Indonesia dalam rangka mewujudkan swasembada komponen kapal yang selama ini masih didominasi impor.
“Hal ini juga untuk mendukung swasembada komponen kapal, dimana sebagian besar saat ini masih impor,” ungkap Widjo Kongko. (PPNS/Nan/Cecep)