Kisah Lutfiah: Dari Menganggur Sampai Punya Penghasilan Dua Digit dari Kursus Rias

Kisah Lutfiah: Dari Menganggur Sampai Punya Penghasilan Dua Digit dari Kursus Rias

Cimahi, Ditjen Vokasi - Lagi dan lagi, kursus membawa angin segar dan kehidupan baru bagi para alumninya. Kali ini praktik baik tersebut datang dari alumni Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Nuning, Cimahi, Jawa Barat. Lutfiah Juliana, gadis muda 22 tahun sukses menjadi makeup artist (MUA) berkat kursus tata rias pengantin sunda putri melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2022.


Berawal dari belum mendapatkan pekerjaan, Lutfiah terjun ke dunia rias yang sangat ia senangi. Namun, hanya memiliki pengetahuan makeup dasar secara autodidak, melalui kursus pengetahuannya pun semakin bertambah.


“Dulu belum punya pekerjaan tetap dan cuma keterampilan dasar makeup sebagai hobi aja,” ungkap Lutfiah.


Tak hanya itu, ia pun mengisi waktu luangnya dengan membantu orang tua jualan. Setelah mengetahui program PKW, ia pun tak menunggu lebih lama lagi untuk mendaftar. Ia pun mengikuti pelatihan selama kurang lebih dua bulan di LKP Nuning.


Walaupun sudah memiliki keterampilan dasar makeup, hal tersebut tidak membuat Lutfiah besar kepala. Ia pun tetap bersungguh-sungguh mengikuti semua materi dan praktik. Program PKW sendiri merupakan program prioritas dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini bertujuan untuk mempersiapkan wirausahawan muda berbagai bidang keterampilan sehingga bisa menekan angka pengangguran di Indonesia.


Rintisan Usaha Berjalan Cepat Dalam 2 Tahun 

Kursus membuka peluang usaha bagi Lutfiah. Ia tak lagi melamar kerja tetapi berhasil mandiri dalam waktu yang singkat. Setelah kursus di pertengahan 2022, ia membuka rintisan usaha bernama ‘Lutfiah Makeup Artist’ dengan bekal ilmu dari LKP Nuning serta modal usaha dari program PKW.


Di awal merintis, usaha Lutfiah pun tak selalu berjalan mulus. Ia harus mencari klien untuk memperkenalkan usahanya. Dimulai dari teman-teman dan saudaranya, kini kliennya tidak hanya di wilayah Cimahi dan Bandung tetapi juga Jakarta, Palembang, bahkan ke Jawa Timur. Dalam seminggu ia bisa merias 11 sampai dengan 15 klien.


“Saya gunakan platform media sosial juga untuk mempermudah orang luar daerah menemukan usaha saya,” tutur Lutfiah.


Hal unik dari gaya riasan Lutfiah juga membuat klien yang banyak tertarik. Secara look makeup, riasan ala Lutfiah tampil dengan lebih soft dan flawless. Selain itu, ia sering membuat alis natural serat sehingga terlihat lebih cantik.


Lutfiah menjelaskan, “Biasanya klien saya banyak yang pilih rias di saya  karena hal tersebut. Selain itu juga, saya dalam merias selalu detail.”


Kerja keras dan kesungguhan Lutfiah pun membuahkan hasil. Program PKW memberikan jalan untuk membuatnya menjadi wirausahawan muda di bidang kecantikan. Ia pun sudah memiliki studio rias sendiri dan sudah memiliki asisten. 


“Alhamdulillah, rata-rata penghasilan sudah Rp19 juta per bulan,” ujar Lutfiah penuh syukur.


Dari pendapatannya tersebut, kini Lutfiah sudah dapat mandiri dan tak bergantung dengan orang tuanya lagi. Ia pun terus berupaya mempertahankan usahanya dengan terus menggali ilmu dan sering berkumpul dengan sesama MUA daerah Bandung dan sekitarnya. Tak jarang, ia pun sering berkunjung ke LKP Nuning sebagai tempat pertama yang memberikannya pelajaran berharga. (Zia/Cecep)