Kendaraan Listrik  PENS Sita Perhatian di Business Matching 2024

Kendaraan Listrik PENS Sita Perhatian di Business Matching 2024


Denpasar, Ditjen Vokasi - Ragam kendaraan listrik hasil karya inovasi dosen dan mahasiswa dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) berhasil menyita banyak perhatian dari pengunjung selama gelaran Business Matching 2024 yang berlangsung di Bali pekan lalu. Salah satunya dari Menteri  Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.

 

Ada tiga (3) unit kendaraan listrik yang dibawa oleh PENS dalam pameran yang berlangsung di The Meru Sanur Hotel tersebut. Kendaraan-kendaraan listrik karya PENS ini menyita perhatian karena bentuk desain kendaraan yang unik dengan tipe passenger, ATV, dan sport. Di samping itu, kendaraan-kendaraan tersebut juga merupakan kendaraan listrik buatan dosen dan mahasiswa PENS yang tergabung dalam Pusat Riset Elektrifikasi Transportasi yang bekerjasama dengan PT. VKTR Teknologi Mobilitas. 


Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan menjadi salah satu pengunjung pameran yang mengapresiasi inovasi-inovasi kendaraan listrik buatan PENS  tersebut. Luhut Binsar Pandjaitan yang berkenan hadir mengunjungi stand Direktorat Jendaral Vokasi dan menyempatkan melihat area pamer PENS tersebut bahkan tidak hanya mengapresiasi kendaraan listrik karya PENS, tetapi juga mengapresiasi produk-produk karya inovasi PENS lainnya yang dipamerkan. 

Selain kendaraan listrik, pada kesempatan tersebut PENS juga menampilkan sejumlah produk inovasi mereka, yakni PRIMO, Modul Smart PJU, Kaca mata pintar Tulibot, Motor BLDC  beserta 3 unit kendaraan listrik dan Modul Water Quality. 

 

Kiki Yuliati, Dirjen Vokasi Kemdikbudristek, yang turut mendampingi kunjungan ini menyampaikan agar produk-produk ini tidak berhenti sampai di level riset. Bahkan, harus didukung dengan kerjasama lainnya guna pengembangkan produk, hingga produksi masal. “Solusinya dengan bergabung di Kedaireka dan program Matching Fund,”katanya.

Dari sisi entrepreneur, menurut Kiki, produk yang dihasilkan tidak harus sempurna. “Untuk produk inovasi pertanian misalnya, para petani butuhnya yang murah. Tidak harus sempurna untuk akurasinya, asalkan dapat menjadi solusi, itu sudah cukup,”imbuh Kiki.

 

Pameran Business Matching 2024 ini merupakan upaya pemerintah untuk menjembatani bertemunya pemilik anggaran dan perusahaan industri dalam negeri secara langsung. Acara yang digelar selama empat hari ini selain diikuti oleh berbagai industri dalam negeri, juga didukung oleh satuan-satuan pendidikan.

Lebih lanjut, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Program P3DN) yang pastinya berdampak langsung pada perkembangan industri di dalam negeri. Sayangnya di tataran implementasi, Program ini masih membutuhkan dukungan berbagai pihak, salah satunya melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). (PENS/Nan/Cecep)