Kemdikbud-Ristek Gandeng Google dan Industri Hadirkan Chromebook
Jakarta, Ditjen Diksi – Sejak munculnya pandemik Covid-19 pada Maret 2020 lalu hingga kini telah membuat segala bidang terdampak, termasuk pendidikan. Karenanya, pemerintah terus berupaya melakukan terobosan baru guna memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, seperti memfasilitasi layanan digital khusus untuk membantu proses pembelajaran.
“Pandemik telah memberikan banyak pembelajaran dan perubahan. Penggunaan layanan digital yang semakin meningkat tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi yang kuat para pemangku kepentingan dunia pendidikan untuk bersama-sama berinovasi menghasilkan solusi yang dapat membantu guru, siswa maupun masyarakat guna mengadaptasi pembelajaran di era pandemik,” ujar Wikan pada “Google for Education”, sekaligus peluncuran Chromebook lokal (3/8).
Wikan juga menyampaikan apresiasinya terhadap Google yang telah banyak berinovasi dan membantu pendidikan, semisal membantu akses teknologi, mengembangkan infrastruktur digital, dan memfasilitasi sitem peralihan pembelajaran jarak jauh (PJJ). “Sangat patut kita apreasiasi sebagai inisiatif modernisasi pendidikan, sekaligus sebagai solusi akses pendidikan yang lebih luas di Indonesia,” ujarnya.
Bersama Google Indonesia, Kemdikbud-Ristek juga bekerja sama dengan enam produsen teknologi lokal, yakni Advan, Axioo, Evercoss, SPC, Zirex, dan TSM, untuk menghasilkan Chromebooks yang akan digunakan para peserta didik di seluruh Indonesia dalam melaksanakan pembelajaran secara digital. “Keenam industri ini akan membantu memproduksi ratusan ribu labtop pada 2022 yang akan melibatkan ribuan anak muda Indonesia sebagai sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga kerja, khususnya dari sekolah menengah kejuruan (SMK),” terangnya.
Para siswa SMK tersebut, jelas Wikan, tentunya akan mendapatkan keterampilan nyata yang dibutuhkan industri. Pasalnya, “Keenam industri lokal ini akan berkolaborasi dengan SMK untuk menghasilkan produk. Inilah bukti nyata ‘link and match’ antara pendidikan vokasi yang berbasis project base learning dengan industri,” tegasnya.
Wikan berharap, kerja sama tersebut dapat menginspirasi industri lainnya untuk berkolaborasi dengan pendidikan vokasi. “Kita akan mendukung penuh kolaborasi Google, industri elektronik dalam negeri, dan pendidikan vokasi ini. Tentunya, dengan semangat bangga menggunakan produk Indonesia untuk mendukung semangat Merdeka Belajar ,” tuturnya.
Ke depannya, siswa SMK juga akan dapat diikutsertakan dalam penjualan maupun maintenance dan trouble shooting, sehingga mereka tidak hanya siap bekerja di perusahaan, tapi juga menjadi wirausaha yang mendukung program ini. Selain itu, Kemdikbud-Ristek juga melibatkan mahasiswa vokasi mengembangkan peta jalan dan sebagainya.
Sementara itu Timothy Siddik selaku Direktur Utama Zyrec mengatakan, pihaknya sebagai salah satu produsen yang dilibatkan dalam pembuatan Chromebooks ini menyebutkan akan ada tiga tipe Chromebook yang diterbitkan dengan kapasitas produksi mencapai ratusan ribu set. “Kapasitas produksi sekitar 150-300 ribu, tergantung berapa sheet yang kita taruh per bulan, mungkin 3 juta per tahun. Kemudian tahun depan akan diluncurkan tipe M360 derajat itu bisa flip dan touchscreen,” ujarnya.
Adapun beberapa produsen lain, seperti Axio, Advan, dan Evercross, juga mengatakan bakal membuat 1 tipe Chromebooks saja, sedangkan TSM akan memproduksi dua tipe Chromebooks. (Diksi/Tan/AP)