Kembangkan IoT-Agri, AKN Putra Sang Fajar Jawab Tantangan Industri Pertanian Digital

Kembangkan IoT-Agri, AKN Putra Sang Fajar Jawab Tantangan Industri Pertanian Digital


Blitar, Ditjen Vokasi - Akademi Komunitas Negeri (AKN) Putra Sang Fajar Blitar, Jawa Timur berkolaborasi dengan CV Agro Utama Mandiri Lestari mengembangan loT-Agri: Electrical Conductivity and Irrigation Control berbasis loT untuk Kelompok Tani Digital. Praktik baik dari program Matching Fund 2023 ini sekaligus menjawab tantangan kebutuhan petani digital dan petani milenial saat ini. 

IoT-Agri merupakan teknologi berbasis internet of things (IoT) yang dikembangkan untuk membantu kelompok tani digital pada kegiatan pertanian hortikultura yang meliputi monitoring kondisi lingkungan dan kontrol nutrisi, serta irigasi, khususnya pada lingkungan pertanian green house. Produk ini dikembangkan oleh Program Studi ASJK, AKN Putra Sang Fajar Blitar dan telah diaplikasikan di lahan pertanian tertutup berupa green house milik CV Agro Utama Mandiri Lestari. 

Ketua Pengusul Program Hilirisasi Inovasi Produk loT-Agri, Ni'ma Kholila, mengatakan bahwa pengembangan IoT-Agri ini sebenarnya merupakan pengembangan dari generasi pertama perangkat yang sama sebelumnya. 

"Target pengguna dari perangkat ini adalah Kelompok Tani Hortikultura berbasis digital, dengan target dalam skala kecil pada close field," ujar Ni'ma Kholila sebagaimana dikutip dari YouTube AKN Putra Sang Fajar Blitar. 

Lebih lanjut, Ni'ma Kholila mengatakan bahwa dibandingkan generasi sebelumnya, IoT-Agri generasi terbaru ini memiliki banyak keunggulan. Utamanya adalah dalam hal efisiensi penekanan biaya produksi yang digunakan. Efisiensi biaya produksi pada IoT-Agri generasi terbaru ini sebesar 33%. 

"Seperti yg telah disepakati oleh pihak mitra kami bahwa petani milenial atau petani digital itu menghendaki kebutuhan monitoring dan kontrol dengan penekanan biaya produksi,” kata Ni’ma Kholila.

Untuk itu, pada teknologi terbaru ini, Ni’ma dan rekannya mengembangan IoT-Agri dengan menggunakan sensor electrical connectivity untuk merangkum segala kebutuhan monitoring lingkungan yang ada pada lahan tanaman, dalam hal ini adalah green house.

 

Selain penekanan biaya, IoT-Agri versi terbaru memiliki beberapa fitur yang dapat dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan petani. Dalam hal adalah kelompok-kelompok tani yang ada di bawah naungan CV Agro Utama Mandiri Lestari sebagai mitra industrinya. Meski secara produksi dapat ditekan, IoT-Agri ini dijamin memiliki performa yang sama maksimalnya.

IoT-Agri ini dilengkapi dengan aplikasi IoT-Agri berbasis mobile. Penggunaan aplikasi IoT-Agri berbasis mobile memudahkan proses monitoring dan kontrol yang sebelumnya dilakukan oleh perangkat IoT-Agri yang telah dipasang pada lahan atau green house milik petani. Dengan demikian, proses monitoring dan kontrol cukup menggunakan aplikasi yang terpasang pada smart mobile miliki pertani. 

“Informasi yang diterima atau yang dapat dikontrol oleh para petani meliputi suhu, lalu kegiatan irigasi yang terkait dengan seberapa banyak sisa air atau sisa pemupukan atau komponen pupuk yang tersedia di tandon atau tangki air,” terang Ni’ma. 

Aplikasi ini juga memiliki sejumlah menu yang memudahkan para petani. Misalnya, menu pemupukan, penyiraman serta durasi berapa waktu atau berapa lama proses pemupukan dan irigasi.

“Kami berharap, teknologi ini mampu mendorong kegiatan pertanian sehingga kegiatan pertanian yang dikelola oleh petani digital dapat mendapat hasil yang optimal maksimal dengan hasil yang lebih berkualitas,” kata Ni’ma. (AKN Putra Sang Fajar Blitar/Nan/Cecep)