Kembali Diluncurkan, Mahasiswa dan Sekolah Mulai Merasakan Manfaat Kampus Mengajar

Kembali Diluncurkan, Mahasiswa dan Sekolah Mulai Merasakan Manfaat Kampus Mengajar

Jakarta, Ditjen Vokasi - Sebagai bagian dari kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), program Kampus Mengajar telah banyak dirasakan manfaatnya, tidak hanya oleh para mahasiswa tetapi juga para siswa. Utamanya adalah dalam akselerasi peningkatan literasi dan numerasi siswa melalui kolaborasi dengan para guru untuk membuat strategi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. 


Hingga angkatan keenam, pelaksanaan program Kampus Mengajar tercatat lebih dari 112.000 mahasiswa telah merasakan manfaat dari program Kampus Mengajar. Program ini juga telah menebar manfaat di lebih dari 23.000 sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah. 


Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibudristek), Beny Bandanadjaja, saat Sosialisasi Kampus Mengajar Angkatan Ketujuh, Selasa (31-10-2023) mengatakan bahwa tuntutan industri saat ini semakin tinggi. Industri tidak hanya membutuhkan tenaga kerja dengan hard skills yang tinggi saja, tetapi juga soft skills yang kuat. 


“Kehadiran program Kampus Mengajar ini dapat memperkuat sisi soft skills para mahasiswa yang akan sangat diperlukan saat mereka terjun ke dunia industri maupun ke masyarakat,” kata Beny di Jakarta, Selasa (31-10-2023).

 

Lebih lanjut, Beny mengatakan bahwa program Kampus Mengajar juga menjadi wadah bagi para mahasiswa vokasi untuk berbagi pengalaman serta pengetahuannya. Utamanya adalah dalam aspek penguatan literasi digital serta membantu melatih kepemimpinan serta komunikasi peserta didik di SMK melalui kolaborasi bersama para guru. 

“Saya berharap semakin banyak mahasiswa vokasi yang bergabung di program Kampus Mengajar ini dan mengambil peran sebagai agen perubahan untuk memajukan pendidikan Indonesia,” kata Beny. 


Kepala SMKN 1 Aimere, Flores, Nusa Tenggara Timur, Marselina Anna Mali Dua, mengaku merasakan manfaat besar dari program Kampus Mengajar di sekolahnya. Menurut Marselina, tahun ini merupakan tahun pertama sekolahnya ikut terlibat di program Kampus Mengajar. 


“Program ini sangat inovatif. Kami menjadi terupdate dengan ilmu-ilmu baru dan para siswa menjadi lebih kreatif di bawah bimbingan dari para mahasiswa,” kata Marselina. 


Sejak awal, lanjut Marselina, pihaknya memang memberikan kebebasan kepada para mahasiswa dalam merancang pembelajaran di sekolahnya, termasuk program-program yang akan dikembangkan oleh para mahasiswa untuk adik-adik mereka di sekolah. 


“Kami menyadari bahwa ilmu yang kami miliki mungkin sudah tertinggal jauh sehingga kami benar-benar memanfaatkan program ini untuk membawa pembaruan di sekolah,” tambah Marselina. 


Semetara itu, Ketua program Kampus Merdeka, Asri Adila Putri, mengatakan sejak angkatan ketiga hingga keenam, keikutsertaan mahasiswa vokasi dalam program Kampus Mengajar terus meningkat dari tahun ke tahun. Meski demikian, Asri berharap dukungan dari para pimpinan perguruan tinggi untuk mengirim mahasiswanya dalam program ini. 


“Semua demi untuk mendukung kualitas mahasiswa vokasi yang semakin baik kami mengajak para mahasiswa vokasi untuk ikut bergabung di program Kampus Mengajar ini,” kata Asri. 

 

Sebagai informasi, Kampus Mengajar merupakan salah satu program unggulan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dari Kemendikbudristek. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan sekaligus membagikan ilmu, keterampilan, dan inspirasi bagi para murid. (Nan/Cecep)