Kebanjiran Pesanan, SMKN 2 Adiwerna Produksi Batik Ciprat
Tegal, Ditjen Vokasi – Batik merupakan salah satu kain khas dari Indonesia. Bentuk dan motifnya yang indah membuat siapa pun ingin memilikinya. Di era yang serba maju seperti sekarang ini, perkembangan batik mengalami perubahan yang signifikan.
Saat ini, batik yang beredar di pasaran tidak hanya batik klasik saja, tetapi batik kontemporer pun turut memeriahkan dunia perbatikan di Indonesia. Pernahkah kalian mendengar istilah batik ciprat? Mungkin bagi sebagian orang agak asing dengan nama batik tersebut karena memang batik ini namanya baru memuncak akhir-akhir ini.
Batik ciprat merupakan batik yang dibuat dengan cara menciprat-cipratkan lilin malam ke lembaran kain. Motif yang dihasilkan pun beraneka ragam menyesuaikan hasil cipratannya. Kini batik ciprat banyak dikembangkan di berbagai daerah, satu di antaranya di wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Banyak industri tekstil yang mulai beralih untuk mengembangkan batik tersebut. Tidak hanya sekelas industri saja, SMKN 2 Adiwerna, Kabupaten Tegal, melalui Jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil pun turut andil dalam mengembangkan kain batik ciprat.
SMKN 2 Adiwerna telah mengembangkan batik ciprat sejak tahun 2000 jauh sebelum batik ciprat booming seperti sekarang ini. Saat ini permintaan batik ciprat di wilayah Kabupaten Tegal sedang tinggi. Hal ini dikarenakan setelah penetapan Peraturan Bupati Tegal Nomor 52 Tahun 2023 tentang Pakaian Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal yang mewajibkan penggunaan batik ciprat.
Akibat dari penetapan Perbup tersebut, kini seluruh instansi sedang disibukkan mencari batik ciprat. Hal ini berimbas ke SMKN 2 Adiwerna yang kini kebanjiran orderan hingga ratusan lembar kain batik.
“Dengan banyaknya pesanan ini, para siswa bisa belajar mengaplikasikan ilmu dengan tepat dan sekaligus belajar kewirausahaan. Kerja tim mereka juga semakin terasah karena membuat batik untuk jumlah yang besar butuh kerja tim yang solid,” ucap Suharno, guru Jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil, SMKN 2 Adiwerna.
Para siswa dan guru saling bahu-membahu menyelesaikan pesanan tersebut dengan mengerjakannya setiap hari. Meskipun melelahkan ternyata pengalaman ini memberikan kesan positif untuk para siswa. Hal ini selaras dengan ungkapan dari Esa Nirmala, siswa Jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil, SMKN 2 Adiwerna.
“Saya dulu ambil jurusan ini karena saya senang membatik. Pas awal pembelajaran teori itu saya kesulitan tetapi pas praktik sangat enjoy sekali. Apalagi sekarang setiap hari sibuk dengan membuat batik ciprat, semakin terasah lah kemampuan kita,” ucap Esa.
Sementara itu, Kepala SMKN 2 Adiwerna, Joko Pramono, menyampaikan bahwa perkembangan SMKN 2 Adiwerna dari tahun ke tahun semakin pesat. Meskipun pernah berada di posisi yang kekurangan peserta didik, tetapi pihak sekolah tidak kehilangan akal, mereka terus berupaya untuk meningkatkan kualitas hingga akhirnya bisa berada di posisi sekarang ini.
“Naik turun itu pasti karena generasi muda kan minatnya berbeda-beda. Upaya-upaya yang kita lakukan selama ini telah membuahkan hasil. Ini semuanya kami lakukan untuk siswa-siswi sebagai penerus masa depan bangsa,” ucap Joko. (Aya/Cecep)