Kala Animator SMK Mendulang Prestasi
Ciomas, Ditjen Diksi - Meski terbilang baru, profesi animator mulai diperhitungkan seiring maraknya kebutuhan industri hiburan. Tak heran, jurusan animasi di tingkat SMK pun mulai ramai diminati. Terlebih, tidak sedikit siswa atau lulusannya banyak yang berprestasi di kancah nasional maupun internasional.
Tengok saja apa yang telah diraih oleh Fakhri Muzakki Ramadhan dan M. Fathan Fadlurrahman. Fakri tercatat sebagai jebolan SMKN 1 Ciomas tahun 2019. Namanya sempat melambung di dunia animasi Tanah Air berkat film animasinya yang tampil bak karya animasi Hollywood Walt Disney, “Lilly the Little Hope”.
Sosok yang kini bekerja di Studio Shoh Entertainment ini mengaku sejak mengenyam pendidikan SD sudah menggemari bidang ini. Kecintaan pada animasi ini pula yang akhirnya membuatnya berlabuh di jurusan animasi SMKN 1 Ciomas. “Saya yakin masuk SMK ini dapat memperdalam ilmu yang telah dipelajari,” tuturnya kepada tim laman Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), Kemendikbud.
Ditambah lagi, ujar Fakhri, adanya magang di industri membuat siswa lebih mengetahui perkembangan animasi sekarang dan yang akan datang. Meski telah bekerja, namun Fakhri masih berkeinginan melanjutkan kuliah, namun bukan jurusan animasi. “Saya lebih (memilih kuliah, red) ke bisnis atau manajemen agar saya memiliki kesempatan membuat studio animasi sendiri atau bersama rekan,” harap lelaki yang sempat menyebut honor pekerjaan animator jebolan SMK mencapai Rp5 juta lebih ini.
Sedangkan Fathan, adik kelas Fakhri, tercatat awal tahun ini meraih Juara 1 Tingkat Nasional dalam Kompetisi Visualisasi yang diselenggarakan Kemendikbud lewat karya animasi “Rempah”. “Awalnya bekerja sebagai tim, namun karena pandemi membuat saya kesulitan bekerja sama dengan yang lain. Akhirnya saya nekat mengerjakan sendiri,” kisahnya.
Fathan yang kini telah bekerja di Studio Darul Arqam mengaku menyukai desain grafis sejak SMP. Meski mulanya tidak mengetahui jurusan animasi seperti apa, namun minatnya tumbuh sejak tahun pertama saat magang di industri. “Di SMK diajarkan dasar animasi, bagaimana kita berkembang dengan komunitas, sharing dengan guru, serta melatih mental agar siap dalam bekerja,” kisahnya.
Namun, tambah Fathan, dengan perkembangan industri animasi yang terbilang pesat, maka siswa SMK juga harus bisa menyesuaikannnya. Menurutnya, modal utama untuk masuk ke sebuah jurusan adalah minat. “Begitu ada minat, apa pun yang kita pelajari akan terbawa enak dan senang mempelajarinya,” ujarnya.
Senada dengan Fathan, Fakhri menambahkan tidak menutup kesempatan mengembangkan ilmu di dunia animasi bagi yang belum tahu sama sekali. “Namun, ada baiknya mencari tahu terlebih dahulu. Misalnya minat main game karena grafisnya, itu termasuk niat juga untuk masuk animasi,” pungkasnya. (Diksi/AP)