Jiva Bestari: Resto Kelas Bintang 5 Tempat Latih Kompetensi Siswa SMK PGRI 2 Kudus
Kudus, Ditjen Vokasi - Keunggulan pembelajaran di SMK adalah melatih keterampilan siswa dengan praktik. Hal itulah yang diterapkan pula di SMK PGRI 2 Kudus, Jawa Tengah melalui teaching factory (Tefa). Tefa SMK yang unggul di bidang kuliner tersebut adalah sebuah restoran bernama Jiva Bestari.
Mulai beroperasi sejak 2021, Jiva Bestari menjadi bukti bahwa pembelajaran di SMK bisa menyenangkan sekaligus berbasis dunia kerja. Setiap siswa di kelas XI dan XII bisa meningkatkan keterampilan di resto tersebut, mulai bekerja di hot kitchen, cold kitchen, waiters, bahkan kasir selayaknya bekerja di restoran.
Salah satu siswa yang merasakan pembelajaran Tefa tersebut ialah Bunga Novitasari, siswa Kelas XII Jurusan Kuliner. Gadis asal Jepara itu pun rela belajar kuliner di Kudus untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang chef.
“Saya sudah pernah kerja di Jiva Bestari menjadi commis dan chef di hot kitchen. Akan tetapi, sekarang saya sedang bergilir menjadi waiters,” ungkap Bunga.
Berdasarkan penjelasan Bunga, melalui praktik di Tefa tersebutlah ia menjadi tahu seperti apa dunia kerja. Ia pun bisa berani untuk mengasah keterampilan memasaknya dan juga melatih soft skills.
“Yang paling saya rasakan adalah membuat masakan nusantara tapi kelas resto. Sebelumnya, saya hanya masak makanan rumah, tapi di sini kan harus bisa plating makanan agar menarik pengunjung juga,” tutur Bunga menceritakan pengalamannya saat menjadi chef.
Sementara itu, ia sangat terasa soft skills-nya terasah saat menjadi waiters. Sebagai tampil paling depan melayani pengunjung waiters harus memiliki citra yang baik. Bunga harus bisa berkomunikasi dengan pengunjung, mulai dari menawarkan rekomendasi makanan, mengantarkan makanan, bahwa siap sedia jika menerima masukan.
“Saya tidak salah memilih SMK untuk jejak karier karena di sini saya belajar sesuai dengan dunia kerja,” ujar Bunga.
Dari Menu Nusantara Sampai Omzet Puluhan Juta
Jiva Bestari merupakan restoran yang bertemakan masakan nusantara. Tak hanya itu, di resto tersebut pun pengunjung dapat membeli cake and bakery dan juga kopi. Tampilan seperti resto kelas lima membuat siswa benar-benar belajar bagaimana menampilkan yang terbaik untuk pengunjung yang datang.
Tujuan Tefa yang diterapkan di satuan pendidikan vokasi adalah untuk menjawab tantangan industri dengan menghasilkan produk/jasa. SMK PGRI 2 Kudus berhasil mewujudkannya. Siswa menjadi paham betul seperti apa bekerja di dunia kerja dengan pembagian shift, membuat inovasi produk makanan, dan juga melayani pengunjung dengan sepenuh hati.
Lintang Maulidiyah selaku Ketua Jurusan Kuliner menyatakan potensi yang luar biasa untuk memanfaatkan Tefa sebagai model pembelajaran di SMK.
“Kami ingin melatih anak-anak memiliki kompetensi sesuai dengan industri sehingga ketika mereka lulus dan bekerja, mereka memiliki mental yang kuat. Maka dari itu, kami pun membuat Jiva Bestari untuk Tefa Jurusan Kuliner,” tutur Lintang.
Jiva Bestari pun cukup populer di Kudus. Setiap harinya selalu ada pengunjung yang tak pernah sepi. Berkat kerja sama dengan industri untuk pendanaan pembangunan Tefa, restoran tersebut pun membuahkan hasil. Walaupun omzet tak menentu, tetapi rata-rata pendapatan per bulan berkisar Rp60—80 juta.
Lintang Maulidiyah selaku Ketua Jurusan Kuliner pun menjelaskan bahwa Jiva Bestari dijalankan secara profesional sehingga tak membuat pengunjung kecewa.
Lintang menjelaskan, “Siswa memang bergilir untuk menjalankan suatu tugas. Maka dari itu, untuk menjaga kualitas rasa masakan, guru-guru menjadi pengendalian mutu (quality control).”
Ia pun menyatakan bahwa Jiva Bestari tergolong memiliki berbagai menu dengan harga yang murah. Harga kue eclair (kue khas Prancis) dimulai harga Rp8.000,00, sementara untuk makanan nusantara mulai dari harga Rp25.000,00. Hal itu dikarenakan Tefa yang dijalankan tidak berorientasi pada bisnis, tetapi yang terpenting adalah sebagai pembelajaran siswa.
Dari hasil Tefa tersebut juga lah berdampak kepada penyerapan lulusan. Rata-rata lulusan terserap di hotel berbintang, baik dalam kota maupun luar kota, seperti Griptha Hotel Kudus, Padma Hotel Semarang, Sheraton Grand Hotel Jakarta, bahkan Hotel Indonesia Kempinski Jakarta. (Zia/Cecep)