Jadi Keterampilan Hidup Dasar, Berikut 5 Tip Mengajarkan Memasak untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Jadi Keterampilan Hidup Dasar, Berikut 5 Tip Mengajarkan Memasak untuk Anak Berkebutuhan Khusus


Jakarta, Ditjen Vokasi PKLK- Memasak selalu menjadi aktivitas yang menyenangkan. Aktivitas ini juga kerap menjadi bagian dari pembelajaran di sekolah luar biasa (SLB) untuk mengasah keterampilan dasar dan kompetensi para siswa yang merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK).


Sebagai salah satu keterampilan hidup dasar, memasak bagi anak-anak juga dapat meningkatkan kemandirian, keterampilan motorik, perkembangan sosial-emosional, dan sebagainya, termasuk bagi anak berkebutuhan khusus.


Namun, memasak bersama anak-anak, terutama yang berkebutuhan khusus, bisa menjadi tantangan tersendiri. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah bagaimana membuat area masak, baik dapur maupun ruang praktik di sekolah, aman untuk anak-anak dan mudah digunakan untuk anak berkebutuhan khusus.


Berikut, beberapa tip agar memasak menjadi menyenangkan dan aman bagi anak-anak kebutuhan khusus sebagaimana dikutip dari sejumlah sumber.


Fokus pada Keselamatan


Jangan mengajarkan teknik atau menggunakan alat kecuali jika kita siap dan anak atau siswa dapat menggunakannya secara mandiri. Berikan penjelasan singkat mengenai potensi bahaya dari setiap tahapan dengan menggunakan tanda, isyarat, atau kata-kata. 


Mulailah dari yang Sederhana


Tidak perlu membuat makanan yang rumit untuk memberikan anak atau siswa pengalaman yang berharga. Bisa membuat Karak Kelor yang simpel, seperti yang dilakukan di SLBN Sragen, Jawa Tengah, atau bahkan sekadar membuat sandwich atau roti lapis. Kegiatan pra-memasak seperti menyiapkan bahan, membaca resep, dan sebagainya dapat memperkuat keterampilan lain.


Cari Alternatif Pengganti 


Jika satu aspek memasak sangat menantang, cari cara untuk menghindari masalah tersebut sepenuhnya. Misalnya, jika pengukuran bahan merupakan konsep yang sulit, cobalah menggunakan cangkir dan sendok ukur berkode warna yang sesuai dengan visualisasi resep. Jika keterampilan motorik halus dan koordinasi masih menjadi masalah, kita harus mencari peralatan memasak yang adaptif yang membuat tugas memasak menjadi lebih sederhana, seperti pisau plastik untuk memotong selada misalnya. 


Jadikan Kegiatan Sosial


Anak-anak atau peserta didik dapat berbagi apa yang telah mereka masak. Berbagi makanan dengan orang lain dapat menjadi motivator yang kuat bagi anak untuk menekuni keterampilan ini. Selain itu, memasak menawarkan kegiatan terstruktur, di mana setiap individu dapat belajar memecahkan masalah dan bekerja sebagai sebuah tim. 


Masaklah Tanpa Stres

 

Aktivitas memasak harus dijadikan sebagai kegiatan yang menyenangkan dan interaktif. Jadi, usahakan Anda untuk tetap tenang selama aktivitas berlangsung. Hindari stres dan rasa frustasi ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, termasuk bersiap menghadapi resep yang gagal atau berbagai kekacauan yang timbul dari aktivitas ini. (Berbagai Sumber/Nan/Cecep)