Inovasi Mesin Pengering PNL Bantu UMKM Bandrek “Naik Kelas”

Inovasi Mesin Pengering PNL Bantu UMKM Bandrek “Naik Kelas”

Lhokseumawe, Ditjen Vokasi - Sentuhan teknologi dapat membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) "naik kelas". Hal ini seperti yang dialami oleh UMKM bandrek instan dan bandrek celup di Desa Kumbang Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Berkat teknologi pengeringan Tipe Pengeringan Vacuum yang diprakarsai oleh tim dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL), produk UMKM tersebut kini bisa masuk ke pasar swalayan di Aceh.

Tidak hanya bisa meluaskan pemasaran, produksi bandrek instan dan celup ini juga meningkat dan jauh lebih efisien berkat sentuhan teknologi tepat guna yang digagas oleh tim dosen dari PNL tersebut.

Inovasi teknologi berupa Teknologi Pengeringan Tipe Pengeringan Vacuum merupakan inovasi yang diprakarsai oleh Elfiana dan rekan-rekan dosen lainnya di Jurusan Teknik Kimia PNL. Pengembangan inovasi tersebut memang ditujukan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh pelaku UMKM bandrek di Desa Kumbang tersebut.


"Aceh merupakan daerah yang kaya akan rempah-rempah. Masyarakat Aceh selama ini juga menggemari rempah-rempahnya untuk diracik sebagai bumbu masakan ataupun minuman seperti halnya bandrek," kata Elfiana sebagaimana dikutip dari kanal YouTube PNL beberapa waktu lalu. 

Menurut Elfiana, kelompok pelaku usaha bandrek rebus di Desa Kumbang ini menjadikan bandrek sebagai peluang bisnis dengan mengemas bandrek rebus menjadi bandrek siap saji dengan memanfaatkan rempah menjadi bubuk.

“Biasanya melalui proses pengeringan sederhana, rempah diubah menjadi bubuk yang dimulai dengan menjemur rempah dengan panas matahari, roasting, kemudian dihaluskan menjadi bubuk kemudian dikemas, dan dijual ke konsumen dengan nama dagang ‘Bandrek Instan’ dan ‘Bandrek Celup’,” terang Elfiana. 

 

Sayangnya, usaha mereka menghadapi sejumlah kendala. Karena harus dijemur di bawah sinar matahari, maka mereka tidak bisa berproduksi ketika tidak ada panas matahari. Saat musim hujan tiba, produksi mereka menjadi sangat terbatas. Akibatnya, produk yang dipasarkan juga terbatas.

“Karena itulah kami mengembangkan  Teknologi Pengeringan Tipe Pengeringan Vacuum yang membuat usaha bandrek siap saji dapat berproduksi setiap saat tanpa ketergantungan dengan sinar matahari dan roasting," tambah Elfiana. 


Selain tidak lagi tergantung sinar matahari, proses produksi juga menjadi lebih singkat dan efisien. Kualitas dan kuantitas bubuk bandrek yang dihasilkan juga menjadi lebih terukur dan sesuai standar. 

Masih menurut Elfiana, transformasi teknologi pengering rempah bertipe vakum ini berupa mesin Oven Drying Vacuum (ODV) dan Tray Dehydrator Vacuum (TDV). Baik mesin-mesin ODV dan TDV dapat dioperasikan dengan mudah serta bekerja pada tekanan vakum untuk mendapatkan suhu pengeringan 60—700C.

“Dengan demikian, kita bisa mempertahankan warna rempah dan menjaga kualitas nutrisi rempah yang dihasilkan dan kualitas bandrek juga menjadi lebih terjamin,” terang Elfiana. 

Berkat teknologi karya PNL tersebut, saat ini produk bandrek tersebut sudah  dapat dipasarkan di supermarket dengan label dan kemasan yang sudah sesuai peraturan perundangan BPOM. 

“Untuk pengembangan mesin-mesin ODV dan TDV ini merupakan produk dari kegiatan hibah Produk Teknologi Yang Didesiminasikan Kepada Masyarakat (PTDM) bersumber dana BRIN Tahun Anggaran 2021,” Elfiana menambahkan. 

 

Sangat Terbantu 

 

Pemilik UMKM Bandrek Instan, Nurjani, mengaku sangat terbantu dengan inovasi dari PNL tersebut. Nurjani yang memulai bisnis bandrek instan sejak 2020 tersebut kini bisa memproduksi bandrek instan setiap hari tanpa tergantung dengan sinar matahari.

“Bubuk rempah yang dihasilkan juga sangat baik dan tidak mengurangi rasa atau kualitas bandrek instan saya selama ini," kata Nurjani. 

Pelaku UMKM bandrek lainnya, Hendra, juga mengakui hal serupa. Ia merasa senang produk bandrek celupnya saat ini bisa dijual di swalayan-swalayan yang ada di Aceh.


“Kemasannya juga cantik dan daya tahannya lebih lama karena tingkat kekeringan rempah yang sempurna," kata Hendra. (PNL/Nan/Cecep)