Inovasi Energi Bersih: SMKN Oeolo Ubah Motor Konvensional jadi Kendaraan Listrik

Inovasi Energi Bersih: SMKN Oeolo Ubah Motor Konvensional jadi Kendaraan Listrik

Timor Tengah Utara, Ditjen Vokasi - Transisi energi merupakan langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan. Dalam upaya mendukung transisi ini, SMKN Oeolo, yang terletak di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, mengambil langkah inovatif dengan mengembangkan teknologi konversi motor berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik.


Projek ini merupakan bagian dari program sekolah untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam teknologi dan bisnis sepeda motor sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pengurangan emisi karbon di daerah tersebut. 


Guru Pembimbing SMKN Oeolo, Filipe Araujo, menjelaskan bahwa inisiatif ini tidak hanya untuk memberikan pembelajaran berbasis praktik kepada siswa, tetapi juga untuk menjawab tantangan global dalam penggunaan energi bersih.


“Kita mesti tanggap dengan isu lingkungan, salah satunya diwujudkan dengan mendukung transisi energi,” ucap Filipe.


Proses konversi dimulai dengan mengganti komponen mesin berbahan bakar fosil dengan motor listrik yang ditenagai oleh baterai. Selain itu, siswa diajarkan cara merancang sistem kelistrikan kendaraan, termasuk instalasi baterai, pengontrol daya, dan komponen pendukung lainnya. 


Para siswa melakukan konversi kendaraan motor dibimbing penuh oleh guru dan tenaga ahli. Berkat bimbingan dan kera sama dari semua pihak, para siswa berhasil mengembangkan prototipe yang dapat digunakan sebagai kendaraan ramah lingkungan.


Inisiatif ini disambut gembira oleh banyak pihak, khususnya para siswa. Arnol Bani, siswa Konsentrasi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor, menerangkan bahwa bekal ini bermanfaat dengan tren otomotif saat ini. 

“Sangat berharga pengalaman ini apalagi saat ini tren konversi motor konvensional ke motor listrik sedang banyak digemari oleh masyarakat. Meskipun banyak kendala tapi kami senang mengerjakannya,”ucap Arnol.


Sementara itu, Kepala SMKN Oeolo, Max Nesi Jantje Ninef, menyampaikan bahwa program ini juga membuka peluang ekonomi baru di wilayah TTU. Dengan meningkatnya minat terhadap kendaraan listrik, lulusan SMKN Oeolo diharapkan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri otomotif masa depan. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa pendidikan vokasi memiliki peran strategis dalam mendukung agenda transisi energi di Indonesia.


“Projek ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memperkuat kapasitas generasi muda dalam menghadapi tantangan energi masa depan,” ucap Jantje Ninef. (Aya/Cecep)