Ini Cara Vokasi ITS Tangani Persoalan Sampah
Surabaya, Ditjen Vokasi – Para insan vokasi terus didorong untuk bisa menyelesaikan persoalan di masyarakat melalui pengembangan berbagai teknologi tepat guna. Salah satunya adalah seperti pengembangan mesin pres sampah plastik dan aplikasi pengelolaan sampah terpadu yang dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa dari Departemen Teknik Elektro Otomasi (DTEO), Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur.
Pengembangan mesin pres sampah plastik dan aplikasi pengelolaan sampah terpadu oleh tim pengabdian masyarakat (Abmas) Departemen DTEO ini mampu mengatasi permasalahan pengolahan sampah yang dihadapi oleh warga di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
Ketua Tim Abmas, Dwiky Fajri Syahbana, mengatakan bahwa pengembangan mesin dan aplikasi tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien di Bank Sampah Mitra Gruminin milik Desa Sukorejo.
“Selain untuk mengelola sampah di bank sampah, kami juga ingin aplikasi mesin pres sampah plastik dan aplikasi ini dapat membantu masyarakat untuk bisa meningkatkan nilai jual dari sampah plastik itu sendiri,” kata Dwiky yang juga merupakan dosen pada Departemen DTEO.
Sebagai informasi, Bank sampah Mitra Grumining sendiri merupakan salah satu unit usaha dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mitra Sejati yang dikelola oleh Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek.
Pengembangan mesin pres sampah ini memakan waktu sekitar dua minggu. Sistem kerja dari mesin ini lebih mirip dengan dongkrak, di mana sampah-sampah plastik yang dikumpulkan dari warga dan lingkungan sekitar akan dicetak menjadi bongkahan plastik dengan berat masing-masing sekitar tujuh kilogram. Padatan plastik yang telah dicetak tersebut kemudian diangkut ke pusat jual beli.
“Jadi, mesin ini berfungsi untuk memadatkan sampah sehingga proses pengangkutan dan penjualan sampah-sampah ini akan menjadi jauh lebih efisien,” kata Dwiky.
Tidak hanya mesin pres sampah, Dwiky dan timnya juga mengembangkan aplikasi untuk mengelola sampah berbasis web. Aplikasi tersebut diberi nama PESAT.
Untuk memudahkan masyarakat dan pengelola bank sampah, aplikasi PESAT dilengkapi dengan sejumlah fitur, seperti fitur pemesanan dan penjemputan sampah ke rumah, pencatatan digital penyetoran sampah, dan penentuan harga sampah oleh petugas.
“Aplikasi ini diharapkan dapat membantu pencatatan transaksi yang sebelumnya manual sehingga dapat meminimalisasi kecurangan,” kata Dwiky menambahkan.
Untuk memaksimalkan penggunaan alat dan aplikasi tersebut, menurut Dwiky, tim Abmas ITS juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada pengelola bank sampah, pengurus BUMDes, serta perangkat desa setempat. Kegiatan pelatihan penggunaan mesin pres dan pelatihan jenis-jenis sampah plastik dilaksanakan Dwiky dan timnya langsung di lokasi Bank Sampah Mitra Gumrining. Dwiky dan timnya juga memberikan pelatihan untuk memasarkan produk sampah.
Dwiky berharap, inovasi yang ia kembangkan bersama timnya tersebut dapat membantu masyarakat untuk menangani masalah sampah yang ada di lingkungan mereka sekaligus meningkatkan nilai ekonomi dari sampah itu sendiri.
“Semoga hadirnya teknologi-teknologi dari Vokasi ITS dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Dwiky. (Fakultas Vokasi ITS/Nan/Cecep Somantri)