Ini Cara PENS Menjadi Kampus Terinovatif di Indonesia!

Surabaya, Ditjen Diksi -- Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) baru saja menorehkan prestasi membanggakan. PENS terpilih menjadi kampus terinovatif di Indonesia versi lembaga pemeringkatan perguruan tinggi Scimago Institutions Rankings (SIR). Adapun kriteria penilaian didasarkan pada tiga bidang utama yakni, pengetahuan inovatif, dampak teknologi, dan paten. PENS bahkan mampu mengungguli sejumlah kampus ternama di Tanah Air, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia (UI).

 

Direktur PENS, Aliridho Barakbah mengatakan, terpilihnya PENS sebagai kampus terinovatif ini tidak lepas dari upaya panjang yang telah dilakukan PENS selama ini. Sejak awal berdiri,  PENS sudah menggunakan sistem Lab Based Education (LBE). Sistem ini mengadaptasi sistem pendidikan di Jepang,  yakni seluruh penelitian tertuju pada satu laboratorium tersebut.

 

"Pada tahun 2012, pendidikan tinggi menetapkan adanya publikasi ilmiah, sehingga kita berikan saluran dan wadah untuk rekan-rekan dosen dan mahasiswa agar bermain di kancah Internasional, yakni International Electronics Symposium (IES), yang diadakan setiap tahun. Kita juga menyediakan jurnal internasional lainnya," kata Aliridho.

 

Dampak dari budaya penelitian yang sudah berjalan di laboratorium dan adanya wadah internasional ini, mulai terasa manfaatnya sejak lima tahun terakhir. PENS sudah memiliki LBE yang kuat, serta budaya penelitian dan kerja tim yang sangat tinggi.

 

Para mahasiswa dan dosen begitu produktif melahirkan berbagai produk penelitian. Sehingga, tak mengherankan jika pada tahun 2019 PENS  mampu meraih peringkat pertama permohonan paten tertinggi dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM (KemenkumHAM). Tahun lalu, lima tim peneliti PENS juga berhasil meraih peringkat 1 pada Program Riset Keilmuan Terapan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

 

"Sampai sekarang kita  punya sentra HKI dan wadah untuk inkubasi bisnis," ujar Aliridho.

 

Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HKI) tersebut, lanjut Aliridho, sudah diresmikan tahun lalu, yakni pada 10 November 2021, bertepatan dengan  Hari Pahlawan oleh  Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.

 

Sentra HKI PENS berperan penting dalam formalisasi karya-karya yang dihasilkan mahasiswa dalam bentuk paten, hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu, dan merek. Karya-karya tersebut kemudian  diinventarisasi dalam e-catalog.

 

Prestasi ini sekaligus  melengkapi kado indah perjalanan PENS yang akan memasuki usia ke-34 tahun. Tahun ini, PENS mengusung tema “Edukasi, Kreasi, dan Sinergi Menuju Kampus Inovasi” untuk dies natalis mereka. Selamat, PENS! (Diksi/Nan/AP/NA)