Ibu Negara Apresiasi Kerja Sama PKW dan Dekranas

Ibu Negara Apresiasi Kerja Sama PKW dan Dekranas

Labuan Bajo, DitjenVokasi - Dalam rangkaian kunjungan kerja di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Ibu Iriana Joko Widodo bersama anggota OASE Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) turut menghadiri pameran yang menyajikan beragam kerajinan dari program Pendidikan KecakapanWirausaha (PKW) yang diusung oleh DirektoratJenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan dengan menggandeng Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.

 

Bukan sekadar pameran hasil kerajinan, pada acara tersebut juga ditampilkan demo pembuatan tenun yang dipraktikkan secara langsung oleh Dessy Ratna, yang tak lain merupakan alumni PKW 2021 yang kini mulai merintis bisnisnya.

 

Melihat hal itu, Ibu Negara pun tertarik dan antusias bertanya mengenai teknik menenun. Iriana juga mengapresiasi beragam karya kerajinan yang dipamerkan, termasuk kain tenun khas NTT yang dikreasikan dalam berbagai corak dengan menggunakan pewarna alam.

 

Ibu Mendikbudristek sekaligus Anggota Bidang Wirausaha Baru Dekranas, Franka Makarim, mengatakan bahwa PKW merupakan salah satu program yang berhasil menumbuhkan semangat berwirausaha bagi generasi muda. Peserta program PKW dibekali beragam kompetensi yang menunjang dalam mengembangkan bisnisnya untuk dapat menghasilkan beragam produk narasi lokal yang dapat menembus pasar global.

 

Di NTT sendiri, alumni PKW juga tercatat berhasil mengembangkan salah satu narasi lokal setempat, yakni kain tenun dengan beragam modifikasi yang menarik dan acapkali dihadirkan di beberapa pameran nasional, bahkan memperoleh penghargaan. Seperti yang diraih oleh Marni, salah satu alumni PKW yang memperoleh penghargaan atas produk unggulan berpotensi dalam Pameran Kerajinan Nusantara Kriya nusa 2022 atas Kain Tenun Sepang hasil karyanya.

 

Plt. Direktur Kursus dan Pelatihan, Wartanto, mengatakan bahwa kehadiran PKW tentunya juga dapat memberikan dampak positif, termasuk dalam peningkatan ekonomi masyarakat berkat kecakapan kompetensi yang diberikan guna menjadi bekal berwirausaha.

 

“Ini membuktikan bahwa program PKW benar-benar diterapkan sesuai kebutuhan pasar dan mendorong peningkatan ekonomi serta industri kreatif di Indonesia,” ujar Wartanto.

 

Wartanto juga mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan bersama Dekranas tersebut. “Kami sangat mengapresiasi kolaborasi erat dengan Dekranas yang saling mendukung agar program ini menjangkau sasaran dengan lebih tepat dan memastikan pelaksanaan program bisa lebih berdaya guna,” imbuhnya.

 

Sebagai informasi, PKW merupakan salah satu program yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, untuk memberdayakan masyarakat usia anaks ekolah (15-25 tahun), baik yang tidak sekolah, lulus tetapi tidak melanjutkan, atau putus sekolah yang masih belum bekerja. Melalui program ini, masyarakat bisa mengembangkan potensi diri dan menjalankan usaha mandiri.

 

Dalam pengembangannya, PKW juga menggandeng beberapa stakeholder untuk berkolaborasi dalam menghasilkan SDM yang kompeten dan mampu bersaing global, seperti yang dilakukan oleh Dekranas sejak tahun 2020 dalam konsentrasi program Tekun Tenun.

 

Hingga saat ini, Wartanto menyampaikan program tersebut telah menjangkau hingga 3.000 penerima manfaat di berbagai kawasan di Indonesia, termasuk NTT. Pada tahun 2022 ini, PKW telah memasuki tahap persiapan akhir yang rencananya akan segera dimulai dalam waktu dekat dengan menjangkau pengembangan keterampilan tenun melalui 23 Deskranasda kabupaten/kota di 5 provinsi, yakni Sumatra Utara, Jambi, Bali, NTB, dan NTT. (Diksi/Tan/AP)