Hadirkan Tefa Matic Point, SMK 3 Muhammadiyah Palembang Dorong Jiwa Wirausaha Siswa di Bidang Kuliner dan Fesyen
Palembang, Ditjen Vokasi – Sebagai upaya untuk menumbuhkan jiwa wirausaha pada siswa di bidang kuliner dan fesyen, SMK Muhammadiyah 3 Palembang, Sumatra Selatan mengembangkan kegiatan teaching factory (Tefa) yang diberi nama “Matic Point”.
Tefa Matic Point yang dikembangkan oleh SMK Muhammadiyah 3 Palembang ini merupakan wadah bagi siswa untuk mengasah kemampuan mereka dalam bidang kuliner dan fesyen melalui pengalaman langsung yang mirip dengan lingkungan industri sesungguhnya.
Dengan Tefa Matic Point, SMK Muhammadiyah 3 Palembang menyediakan fasilitas untuk belajar sekaligus berbisnis. Program ini memungkinkan siswa untuk terlibat dalam proses produksi, pemasaran, hingga penjualan produk kuliner dan fesyen yang mereka produksi sendiri.
Kepala SMK Muhammadiyah 3 Palembang, Intan Mira Sari, menjelaskan bahwa Tefa Matic Point dirancang agar siswa dapat fokus mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di kelas ke dalam kegiatan usaha yang nyata. Dengan begitu, mereka bukan hanya belajar teori, tetapi juga mendapatkan pengalaman praktis yang penting dalam dunia kerja.
“Tujuan utamanya adalah membekali siswa dengan keterampilan praktis dan pemahaman bisnis yang kuat agar siap bersaing di dunia kerja atau bahkan menjadi wirausaha mandiri setelah lulus,” ucap Intan.
Kegiatan Tefa Matic Poin ini melibatkan dua bidang keahlian utama, yakni Konsentrasi Keahlian Tata Boga dan Tata Busana. Ada berbagai produk yang diproduksi melalui Tefa Matic Point, di antaranya cookies coffee matic, bakery matic, coffee matic, dan kain jumputan.
Guru pendamping Matic Point SMK Muhammadiyah 3 Palembang, Wahyu, menyampaikan bahwa selain mengembangkan keterampilan teknis, Tefa Matic Point juga fokus pada pengembangan soft skills, seperti komunikasi, teamwork, dan manajemen waktu. Para siswa dilatih untuk bekerja sama dalam tim, menyelesaikan masalah, serta memimpin projek-projek kecil yang berguna dalam menyiapkan mereka memasuki dunia kerja atau merintis usaha sendiri.
“Melalui Tefa Matic Point, kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang seolah-olah seperti dunia kerja sungguhan. Di sini, siswa akan belajar cara membuat produk kuliner dan fesyen yang layak jual serta memahami proses-proses bisnis yang terlibat, seperti manajemen stok, promosi, hingga pelayanan pelanggan,” ujar Wahyu.
Sementara itu, Amelia Sonata, siswa Konsentrasi Keahlian Tata Boga, menyampaikan antusiasmenya dalam mengikuti program Tefa Matic Point.
“Di sini, kami benar-benar belajar banyak hal. Tidak hanya belajar memasak atau mendesain, tetapi juga belajar bagaimana cara menjual produk kami. Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya untuk masa depan,” ungkapnya.
SMK Muhammadiyah 3 Palembang berharap melalui Tefa Matic Point, lulusannya tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga mampu berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan lapangan kerja baru. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model pembelajaran bagi sekolah-sekolah kejuruan lainnya yang ingin mengintegrasikan pendidikan vokasi dengan wirausaha. (Aya/Cecep)