Gelar Karya Inovasi, 110 SMK di DKI Jakarta Unjuk Gigi Produk Bernilai Tinggi
Jakarta, Ditjen Vokasi – Sebanyak 110 SMK di DKI Jakarta mengikuti kegiatan Pameran Karya Inovasi 2024 yang digelar di Maria Convention Hall, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 20—21 November 2024. Acara ini menjadi wadah bagi siswa SMK untuk memamerkan produk unggulan yang telah dibuat melalui kegiatan pembelajaran berbasis produksi. Tidak hanya menjadi wadah untuk memamerkan produk unggulan saja, dalam acara ini juga terdapat sesi talkshow interaktif yang akan menambah wawasan siswa SMK maupun pengunjung yang datang. Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta, Waluyo Hadi, menyampaikan bahwa selain talkshow dan pameran terdapat rangkaian kegiatan lain yang turut memeriahkan acara pameran ini seperti launching marketplace SMK DKI Jakarta dengan alamat www.tokosmkdki.com dan launching portal pemasaran tamatan SMK DKI yang di-branding dengan nama SeeMeCV. Selain itu, juga ada penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Disdik Provinsi DKI Jakarta dengan 13 lembaga sertifikasi internasional yang menyepakati kerja sama program sertifikasi kompetensi siswa SMK berstandar internasional, kemudia penandatangan PKS antara SMK dengan industri tentang penyelenggaraan kelas industri. Pameran kali ini telah melibatkan mitra lembaga internasional dari Jepang dan Korea untuk bekerja sama membuka kelas industri. Melalui ajang seperti ini, Waluyo berharap dapat meningkatkan daya saing pendidikan vokasi dan mendorong kemitraan yang lebih erat antara sekolah dan industri. “Ke depan, program serupa akan terus ditingkatkan untuk memaksimalkan potensi siswa dalam menciptakan karya-karya inovatif yang berdampak nyata bagi masyarakat,” ucap Waluyo. Tidak hanya itu, Waluyo mengutarakan, pihaknya melakukan penjajakan dengan 56 perguruan tinggi di kawasan sekitar DKI Jakarta untuk mengimplementasikan program kelas fast track. Program fast track merupakan kesempatan bagi lulusan SMK yang ingin melanjutkan kuliah di program studi linear sesuai konsentrasi studi di SMK dengan waktu lebih singkat. Hal itu lantaran nilai seluruh mata pelajaran sejenis di SMK akan dikonversi menjadi bagian dari penilaian dalam perkuliahan. Sementara itu, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Muhammad Yusro, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan pameran karya inovasi tersebut. Menurut Yusro, siswa SMK memiliki potensi besar untuk bersaing di dunia kerja maupun menjadi wirausaha muda. “Produk-produk yang dipamerkan hari ini tidak hanya menunjukkan keterampilan teknis siswa, tetapi juga potensi mereka untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai jual. Kami berharap program ini menjadi pemacu semangat bagi sekolah lain untuk terus berinovasi,” ucap Yusro. (Aya/Cecep)