‘Gebyar Menara Vokasi’ Perkuat Ekonomi Daerah

‘Gebyar Menara Vokasi’ Perkuat Ekonomi Daerah

Kolaka, Ditjen Diksi – Kemdikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menggelar “Gebyar Menara Vokasi” yang dilaksanakan secara serentak di lima wilayah menara vokasi, yakni Medan, Pekanbaru, Banjarmasin, Labuan Bajo, serta Kolaka (7/12). Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Saryadi menjelaskan, acara yang bertajuk “Sinergi Vokasi untuk Penguatan Ekonomi Daerah” tersebut dirancang menggunakan konsep pentahelix yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, komunitas atau asosiasi, serta media massa.

“Konsep pentahelix atau multipihak yang dihidupkan dalam ruh menara vokasi adalah sebuah semangat kerja sama antara akademisi, unsur bisnis, unsur komunitas, unsur pemerintah, dan unsur media untuk membangun sinergi dalam pengembangan potensi ekonomi daerah pada masa berlangsung dan berakhirnya pandemik nanti,” jelas Saryadi.

Adapun kelima perguruan tinggi vokasi (PTV) sebagai koordinator yang akan berfungsi sebagai manajer dan mengakselerasi jalannya peningkatan pendidikan vokasi melalui aktivitas yang telah disepakati, yakni Politeknik Negeri Medan, Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Negeri Banjarmasin, Politeknik Elbajo Commodus, serta Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto juga diketahui terus mendorong satuan pendidikan vokasi untuk peka, peduli, dan berkolaborasi serta kerja sama dengan multipihak (pentahelix) sebagai bentuk kontribusi memulihkan ekonomi bangsa. “Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi tidak akan dapat berjalan sendiri dalam meningkatkan kualitas lulusan pendidikan vokasi. Perlu kolaborasi ‘link and match’ dengan dunia usaha dan dunia industri,” ujarnya.

Adapun rincian kelima wilayah yang menjadi menara vokasi adalah sebagai berikut :

·       Wilayah Medan yang diampuh oleh Politeknik Negeri Medan terdiri 14 satuan pendidikan vokasi, 12 DUDI, 5 lembaga pemerintahan, 5 komunitas/asosiasi, 5 unsur media massa. Kemudian, terdapat 30 memorandum of understanding (MoU) yang dihadiri 100 orang peserta dengan latar belakang DUDI, pemerintah, pemda, dan satuan pendidikan vokasi;

·       Wilayah Pekanbaru yang diampuh Politkenik Negeri Bengkalis dengan anggota akselerator daerah mencakup satuan pendidikan vokasi di daerah SMK di Provinsi Riau, Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK), perguruan tinggi vokasi, 5 DUDI, 4 lembaga pemerintah, 1 komunitas dan 4 media massa dengan potensi kerja sama 30 MoU dan 5 memori of agreement (MoA);

·       Wilayah Banjarmasin yang diampuh oleh Politeknik Negeri Banjarmasin memiliki anggota akselerator daerah terdiri dari satuan pendidikan vokasi, lembaga pemerintah, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) maupun asosiasi, dan 4 media massa dengan potensi kerja sama 140 MoU, dari latar belakang peserta 200 orang yang terdiri dari unsur mitra industri, satuan pendidikan vokasi, serta pemda;

·       Wilayah Labuan Bajo yang diampuh oleh Politeknik Elbajo Commodus memiliki anggota akselerator daerah 6 satuan pendidikan vokasi, 21 DUDI, 11 lembaga pemerintahan, 8 asosiasi, serta 5 media massa dengan potensi kerja sama 43 MoU dan 50 MoA dengan jumlah peserta yang diundang sebanyak 150 orang; serta

·       Wilayah Kolaka yang berjuluk “Wonua Mekongga” atau “rumah/kampung suku” diampuh oleh Politeknik Negeri Ujung Pandang memiliki anggota akselerator daerah 11 satuan pendidikan vokasi, 10 DUDI, 10 lembaga pemerintahan, 14 komunitas/asosiasi, dan  9 media massa dengan potensi kerjasama 70 MoU yang dihadiri sebanyak 150 peserta dari SMK, DUDI, pemda, media massa, dan asosiasi.

Wikan pun menjelaskan kepada akselerator agar setelah menara ditancapkan di daerah masing-masing, tugas selanjutnya adalah merawat dan mengelola menara vokasi dengan rencana matang, terstruktur, diwujudkan, serta berkesinambungan. “Bukan sekadar tanda tangan MoU, foto-foto, dan masuk koran. Tetapi, aksi nyata setelahnya itu yang diperlukan oleh bangsa ini,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi turut menyatakan kesiapannya untuk bersinergi menyiapkan SDM yang unggul dan kompeten. “Mari bersama-sama kita siapkan SDM lokal untuk pembangunan di Sultra. Pemerintah siap memfasilitasi kolaborasi dunia pendidikan, usaha, dan industri guna mempercepat pembangunan,” ujarnya.

Adapun “Gebyar Menara Vokasi” untuk wilayah Kolaka sendiri juga disertai dengan serah terima lahan seluas 50 hektare yang merupakan hibah dari Pemerintah Kabupaten Kolaka melalui Bupati Ahmad Syafei kepada Direktur PNUP Muhammad Anshar yang akan diperuntukan bagi program studi di luar kampus utama (PSDKU). (Diksi/DN/Tan/AP)