Enam Teknik Membuat Keramik yang Diajarkan di SMK

Enam Teknik Membuat Keramik yang Diajarkan di SMK

Jepara, Ditjen Vokasi - Keramik telah menjadi karya kerajinan tangan bernilai seni yang dikenal sejak berabad-abad lalu. Awalnya keramik hanya dibuat serupa tembikar untuk peralatan rumah tangga. Namun, dalam perkembangannya, penggunaan keramik kini semakin meluas. Tidak hanya untuk perkakas tableware, seperti piring, gelas, mangkuk, maupun benda pecah belah lainnya, keramik juga digunakan sebagai benda pajangan yang indah.


Kerajinan keramik sendiri pada dasarnya merupakan karya seni buatan tangan manusia yang dibuat menggunakan tanah liat sebagai bahan pembuatannya. Jenis tanah liat yang digunakan jelas bukan sembarang tanah liat. Ada banyak jenis tanah dan bahan yang digunakan untuk membuat keramik. Selain bahan baku tanah liat, teknik pembuatan keramik juga sangat beragam. 


Ketua Program Keahlian Kriya Keramik, SMKN 2 Jepara, Jawa Tengah, Agus Salim, mengatakan bahwa ada banyak teknik pembuatan keramik, mulai dari yang mudah hingga cara yang sulit. Semua teknik pembuatan keramik tersebut menjadi materi pelajaran yang diajarkan kepada para siswa SMK jurusan Kriya Keramik. 


“Biasanya tahun ke dua, siswa sudah diajarkan dengan teknik-teknik pembuatan keramik ini dan siswa harus bisa membuat keramik dengan semua teknik-teknik tersebut,” kata Agus beberapa waktu lalu. 


Lantas apa saja teknik pembuatan keramik ini? Berikut adalah penjelasannya menurut Agus Salim.


Teknik Pilin 


Teknik ini dikenal juga sebagai teknik coil. Menurut Agus, teknik ini adalah membuat keramik dari bahan tanah liat yang sudah dipilin-pilin. Proses pembuatan keramik dengan teknik ini biasanya akan dilakukan di atas meja putar, di mana tanah liat yang sudah dipilin sebelumnya ditambahkan secara terus menerus sambil diputar hingga menjadi bentuk keramik yang diinginkan. 


“Tanah liat yang digunakan harus diuleni hingga lentur dan mudah dibentuk sebelum tanah ini dipilin,” kata Agus.


Teknik Putar 


Teknik ini menjadi salah satu teknik pembuatan keramik yang sangat familiar di masyarakat. Menurut Agus, teknik ini biasanya digunakan untuk membuat keramik yang berbentuk bulat atau lonjong. 


“Cara pembuatannya adalah tanah liat ditaruh di atas meja putar. Kemudian mejanya diputar secara perlahan sambil tangan menekan tanah liat sampai menjadi bentuk keramik yang diinginkan,” kata Agus. 


Teknik Lempeng 


Teknik ini tidak menggunakan meja putar dalam pembuatannya. Teknik lempeng atau yang disebut juga dengan teknik slab ini mirip dengan teknik pilih, hanya saja bahan tanah liat yang digunakan dilempengkan terlebih dahulu menjadi bentuk lempengan-lempengan tanah liat. Proses membuat lempengan tanah liat ini bisa menggunakan rolling pin. Setelah menjadi lempengan, baru lah kemudian dibentuk sesuai keinginan. 


Teknik Cetak 


Teknik cetak, menurut Agus, lebih banyak digunakan untuk produksi keramik skala industri, seperti untuk keperluan tableware. Penerapan teknik cetak ini dilakukan dengan membuat cetakan sesuai bentuk yang inginkan, kemudian tanah liat bisa ditekan pada cetakan padat. 


“Bisa juga menggunakan tanah liat yang dicairkan kemudian dituangkan di dalam cetakan sesuai bentuk yang akan dibuat. Setelah kering kemudian dikeluarkan dan tinggal diproses akhir sebelum dibakar,” kata Agus. 


Teknik Pijat Tekan 


Teknik ini disebut juga sebagai teknik pinch. Biasanya teknik ini diterapkan dengan mengambil dan menggunakan tanah liat yang ditekan dengan ibu jari. Saat ditekan, keempat jari lainnya harus diletakkan di bagian luar tanah liat untuk menahannya agar tetap rapi dan sesuai dengan bentuknya. Teknik pijat tekan harus dibarengi dengan memutar tanah liat agar hasilnya nanti memiliki tingkat kedalaman yang seimbang. (Nan/Cecep)