Eksplorasi Gerak Tari, BBPPMPV Seni dan Budaya Tingkatkan Kualitas Guru SMK Seni Tari

Eksplorasi Gerak Tari, BBPPMPV Seni dan Budaya Tingkatkan Kualitas Guru SMK Seni Tari

Sleman, Ditjen Vokasi - Kualitas murid dan lulusan satuan pendidikan vokasi bidang seni tak terlepas dari kompetensi para pendidik. Maka dari itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) konsisten meningkatkan kualitas pendidikan vokasi melalui program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi. Kali ini praktik baik tersebut hadir dari Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Mutu Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya, Sleman, D.I. Yogyakarta.


Sebagai unit pelayanan teknis (UPT) di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, BBPPMPV Seni dan Budaya kembali menyelenggarakan program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi gelombang 1, salah satunya adalah seni tari. Konsentrasi keahlian ini diikuti oleh 13 peserta dengan latar belakang yang berbeda. Kegiatan ini diselenggarakan pada 3 Juni sampai dengan 10 Juli 2024. 


Program ini pun menjadi angin segar bagi Alex Permana, salah satu peserta Upskilling dan Reskilling perwakilan dari SMKN 10 Bandung. Menurut Alex, semua pelatihan sangat berguna dalam mengasah dan meningkatkan kompetensinya sebagai pengajar tari. Momen ini pun sangat dimanfaatkan oleh Alex karena ini kali pertama dirinya terpilih mengikuti kegiatan yang dilaksanakan BBPPMPV Seni dan Budaya.


“Kesempatan yang saya tunggu-tunggu. Sebagai guru tentunya ingin terus belajar sehingga nantinya bisa terus mengembangkan bakat siswa juga,” tutur Alex.


Walaupun menjadi satu-satunya peserta pria yang ada dalam konsentrasi keahlian seni tari, hal ini tak membuat Alex segan. Justru, melalui kesempatan ini ia dapat saling berbagi pengetahuan dengan para peserta lainnya. Ia pun dipercaya menjadi ketua kelas selama pelaksanaan kegiatan berlangsung. Pada konsentrasi keahlian seni tari peserta dibekali dengan materi diantaranya tema koreografi, konsep koreografi, komposisi koreografi hingga kerja lapangan. 


Alex menjelaskan, “Selama dua bulan saya dan teman-teman yang lain belajar menata tari, mulai dari bagaimana membuat konsep tari, hingga eksplorasi gerak yang baik itu seperti apa.”



Kegiatan pelatihan semakin semangat karena peserta diminta untuk mampu mengeksplorasi dan mengimprovisasi gerak dengan menggunakan berbagai macam properti yang ada, seperti sapu, bola, caping, dan selendang yang diiringi dengan musik ilustrasi. 


Alex berharap, setelah melaksanakan kegiatan Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi bidang seni dan budaya, dirinya mampu menerapkan apa yang sudah didapatkan ke peserta didik. Dengan begitu, ilmu yang sudah didapat dapat berguna untuk pengembangan kompetensi murid SMKN 10 Bandung.


“Setelah ini kami bisa menerapkan pembelajaran ke anak-anak, dan ini menjadi program yang sangat bagus, dan berharap tetap berlanjut.” imbuhnya.

 

Semangat para peserta itu pun dirasakan oleh salah satu Widyaiswara Seni Tari BBPPMPV Seni dan Budaya, Suratmi Eka Kapti. Menurutnya, peserta yang hadir di kegiatan Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi bidang seni dan budaya gelomban 1 ini sangat kompeten di bidangnya serta kooperatif, sehingga mudah baginya dalam memberikan setiap materi.


“Belum ada kendala yang berarti, karena peserta yang hadir sangat kooperatif, mampu menjalani setiap tahapan dengan semangat dan happy” ujar Ratmi. 


Ratmi juga berharap, semoga tahapan dalam penciptaan tari bisa dilalui serta dijalani dengan baik sehingga peserta diharap menciptakan komposisi tari yang bagus.


“Nantinya, para peserta program mampu menciptakan karya tari pasangan dengan tema yang berbeda-beda,” Pungkas Ratmi. 


Setelah melakukan kegiatan di BBPPMPV Seni dan Budaya, peserta keahlian seni tari, nanti akan melaksanakan magang di dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yakni di sanggar Seni Kinanthi Sekar Yogyakarta. Mereka nantinya diharapkan mampu menghasilkan karya tari kreasi baru. (BBPPMPV Seni dan Budaya/Zia/Cecep)