Dukung Smart City, PENS Hibahkan Karya berbasis Teknologi melalui Program Desa Binaan

Dukung Smart City, PENS Hibahkan Karya berbasis Teknologi melalui Program Desa Binaan

Surabaya, Ditjen Vokasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) terus berkomitmen untuk membantu dan mendukung pengembangan area sekitar kampus. Terbaru, PENS meluncurkan Program Desa Binaan. Peluncuran program ini menjadi bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang telah dilakukan di sejumlah wilayah di Surabaya dan sekitarnya.


Peluncuran program Desa Binaan ini dilakukan Rabu (4-12-2024) di Mini Teater Lantai 6 Gedung Pascasarjana Terapan PENS. Peluncuran ini sekaligus menjadi puncak dari rangkaian Pameran Inovasi dan Teknologi Vokasi PENSasi 2024, yang digelar 3—4 Desember 2024.


Program Desa Binaan ini telah dilakukan di sejumlah kelurahan dan desa binaan, di antaranya Kelurahan Keputih Sukolilo dan Kelurahan Gebang Putih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur. Sementara itu, dua daerah lainnya berada di luar Surabaya, yaitu di Desa Rejosari Lamongan dan Desa Wisata Keris Aeng Tong-tong Sumenep. Kedua daerah tersebut dipilih karena lokasinya yang dekat dengan Kampus Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) PENS yang berada di Lamongan dan Sumenep.



Sebagai bagian dari program Desa Binaan, PENS memberikan hibah berupa karya inovasi berbasis teknologi yang diberikan kepada desa-desa tersebut. Adanya hibah karya teknologi tersebut diharapkan dapat mempercepat pengembangan desa-desa tersebut untuk mendukung smart city.


Direktur PENS, Aliridho Barakbah, mengatakan bahwa PENS telah berkomitmen untuk membantu dan mendukung area sekitar kampus. Melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang ada di bawah Wakil Direktur Bidang Kerja Sama dan Teknologi, PENS terus mengembangan berbagai kegiatan PKM dengan fokus pada pengabdian di lingkungan sekitar kampus.


“Sejak awal menjabat, saya sangat berharap dapat meningkatkan jumlah pengabdian masyarakat kampus yang awalnya 17 kegiatan per tahun, menjadi 160 kegiatan. Dan, alhamdulillah, dalam dua tahun ini sudah melebihi target hingga 168 kegiatan, dengan memfokuskan pada pengabdian di lingkungan sekitar kampus melalui program Desa Binaan,” terang Aliridho.


Program Desa Binaan ini melibatkan seluruh program studi serta jenjang studi yang ada di PENS. Proses pengerjaan dilakukan sekitar 6—7 bulan yang dimulai dengan menggali permasalahan yang ada di dua kelurahan tersebut. Beberapa permasalahan yang muncul umumnya terkait dengan dengan teknologi untuk memperbaiki layanan yang berkorelasi dengan pencanangan smart city


Dalam kesempatan yang sama, dilakukan pula penyerahan secara simbolis karya pengabdian masyarakat, berupa Mock up Smart PJU kepada Camat Sukolilo, serta demo beberapa karya, di antaranya Smart PJU dengan integrated system yang dapat memantau lalu lintas sekaligus kualitas udara sekitar secara real time serta Layanan Chatbot untuk mendukung layanan informasi. 


Camat Sukolilo, Mukhammad Zul Chaidir, menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus apresiasi kepada PENS. Menurutnya, program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan PENS merupakan bentuk partisipasi perguruan tinggi kepada Pemerintah Kota Surabaya. 


“Kami berharap program ini tidak terhenti hanya di periode ini, tetapi bisa berlanjut di tahun-tahun mendatang dengan skop yang lebih luas, meliputi seluruh area Kota Surabaya,” kata Mukhammad Zul.


Menurutnya, dengan menyandang julukan smart city, Surabaya tentunya akan membutuhkan banyak pengembangan dan pembaruan layanan. Terlebih, saat ini Pemerintah Kota Surabaya sudah mendunia dan bekerja sama dengan negara lain. 


Dengan melihat karya-karya PENS, Mukhammad Zul optimistis inovasi PENS dapat membantu mendukung smart city yang dikembangkan di kota Surabaya. Mukhammad Zul juga berharap sentuhan inovasi PENS dalam mendukung UMKM-UMKM di daerah Sukolilo. 


“Saya yakin. Apalagi saat melihat pameran karya dosen dan adik mahasiswa di PENSasi 2024, saya acungkan jempol untuk karya-karya tersebut, karena semua yang dibuat itu bermanfaat,” tambah Mukhammad Zul.


119 Inovasi 


Pada kesempatan yang sama, PENS juga menggelar Pameran PENSasi 2024 bertema “Yuk Kenal Inovasi PENS untuk Kemajuan Bangsa”. Ketua Pelaksana sekaligus Wakil Direktur Bidang Kerja Sama dan Teknologi PENS, Amang Sudarsono, menyampaikan jika kegiatan pameran ini melibatkan sekitar 119 karya inovasi PENS. Inovasi tersebut berasal dari dosen, PLP, dan mahasiswa yang terdiri atas hasil penelitian Matching Fund, penelitian lokal, hasil inovasi SMK Pusat Keunggulan, paten HKI, hasil penelitian Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), penelitian berbasis RG RC Lab, produk inovasi inkubator bisnis, produk kewirausahaan mahasiswa, karya berbasis PBL dengan industri, termasuk kreativitas mahasiswa, serta hasil pembinaan program SMK Pusat Keunggulan.


“PENSasi 2024 tidak sekadar pameran saja, tetapi ada beberapa agenda lainnya. Selain peluncuran Desa Binaan, ada juga kegiatan Workshop Softskill untuk siswa dan mahasiswa, Business Collaboration dan Pameran Produk Inkubator Bisnis PensSky Venture, serta Agile Teknik Festival,” terang Aliridho.


Acara yang terbuka untuk masyarakat umum ini juga menghadirkan pula perwakilan mitra DUDI, media, komunitas, dan perangkat daerah, sebagai salah satu implementasi program edukasi teknologi yang digagas oleh Humas PENS. Stan-stan pameran menempati 4 lokasi, yaitu di lantai 6, lantai 5 dan lobi gedung Pascasarjana Terapan serta di depan Perpustakaan Gedung D-3. Selama 2 hari pameran, tercatat 500-an pengunjung hadir untuk melihat produk inovasi sekaligus mengikuti test drive kendaraan listrik yang dikembangkan di kampus. (PENS/Nan/Cecep)