Dukung Digitalisasi Layanan, Mahasiswi TRPL Polman Babel Kembangkan Sistem Informasi Manajemen di RSJ Babel
Babel, Ditjen Vokasi - Pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan publik terus digalakkan oleh pemerintah. Digitalisasi dalam pelayanan publik akan memudahkan dan mengoptimalkan layanan bagi masyarakat. Di sisi lain sebagai lembaga pendidikan yang fokus pada kompetensi bidang terapan, keberadaan politeknik dapat membantu pelayanan publik menjadi lebih baik dengan pengembangan teknologi digital pada layanan-layanan publik.
Hal tersebut seperti yang dilakukan oleh mahasiswi Jurusan Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL), Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel), Embun Ventani. Melalui kegiatan proyek akhir mahasiswa Polman Babel, Embun mengembangkan sistem digitalisasi di instansi pemerintah, yakni berupa Sistem Informasi Pendaftaran Tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam proyek akhir tersebut, Embun didampingi oleh Riki Afriansyah sebagai dosen pembimbing. Menurut Riki, pengembangan Sistem Informasi Pendaftaran Tes MMPI tersebut merupakan upaya kolaborasi antara instansi pemerintah dengan kampus untuk mengembangkan kemajuan daerah dengan peningkatan pelayanan kepada publik di beberapa instansi pemerintah, seperti di rumah sakit jiwa.
“Tujuan dari pembuatan sistem ini dikarenakan pendaftaran tes MMPI masih belum menggunakan sistem informasi sehingga memunculkan permasalahan tertentu, seperti penumpukan data yang sulit dipantau,” kata Riki.
Menurut Riki, berdasarkan hasil penelitian awal, ada sejumlah permasalahan yang ada di mitra atau RSJ terkait pendaftaran tes MMPI. Pendaftaran tes ini masih dilakukan secara manual sehingga perlu sistem informasi agar proses pendaftaran lebih cepat dan tersimpan di sistem dengan akurat.
Menurut Riki, terkait dengan kerja sama pengembangan sistem tersebut, pihak rumah sakit mengapresiasi kolaborasi bersama Polman Babel dan akan melakukan kerja sama berikutnya untuk kelanjutan pengembangan IT lainnya. Riki sendiri mengungkapkan bahwa kelanjutan kerja sama sangat memungkinkan karena sebagai instansi pendidikan, para dosen diwajibkan melakukan tridarma perguruan tinggi dalam hal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Babel, Ria Agustin, menyambut dengan baik hasil proyek mahasiswi dan dosen Polman Babel ini. Menurutnya, keberadaan sistem tersebut sangat menarik untuk dikembangkan karena saat ini rumah sakit jiwa mulai mengembangkan digitalisasi untuk meningkatkan daya saing dengan rumah sakit lain. (Polman Babel/Rifqi/Adi Sutrisno)