Dosen Polsub Bentuk Komunitas untuk Lansia Bebas Demensia
Subang, Ditjen Vokasi - Tim dosen dari Politeknik Negeri Subang (Polsub) membentuk komunitas khusus lansia untuk mencegah demensia dan alzheimer melalui pendekatan menulis cerita pendek (Cerpen) dan deep breathing relaxation. Komunitas yang diberi nama “LABASIA” (Lansia Bebas Demensia) ini menjadi praktik baik program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Pengembangan komunitas LABASIA dilakukan oleh dosen Program Studi D-3 Keperawatan, Jurusan Kesehatan, Polsub dengan berkolaborasi bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat (UPTD Puskesmas) Rawalele, Subang, Jawa Barat. Komunitas ini juga digunakan para lansia yang menjadi binaan UPTD Puskesmas Rawalele.
Ide pengembangan komunitas LABASIA bermula dari tingginya kasus demensia dan alzheimer yang di kalangan lanjut usia (lansia) yang dipicu oleh penurunan daya ingat dan fungsi otak akibat proses penuaan maupun gangguan kesehatan pada tubuh.
Novian Mahayu Adiutama selaku koordinator kegiatan mengungkapkan bahwa pembentukan komunitas tersebut adalah untuk mengoordinasi para lansia, khususnya yang berada di Desa Rawalele. Keberadaan komunitas ini dapat dimanfaatkan oleh UPTD Puskesmas Rawalele untuk meningkatkan pelayanan kepada para lansia dalam memantau dan meningkatkan derajat kesehatan para lansia.
“Kegiatan ini merupakan peningkatan pemberdayaan dengan membentuk Komunitas LABASIA di bawah binaan UPTD Puskesmas Rawalele, sehingga kita tidak hanya membentuk komunitas saja, tetapi juga ada penyuluhan dan pemeriksaan yang dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan,” kata dosen Prodi D-3 Keperawatan tersebut.
Melalui komunitas tersebut, tim dari Polsub juga melakukan pendampingan menulis cerpen, pelatihan deep breathing relaxation, serta layanan cek kesehatan gratis, yang meliputi tekanan darah, kolesterol, asam urat, dan gula darah bagi 60 lansia binaan UPTD Puskesmas Rawalele.
Menurut Novian, alasan timnya mengambil terapi membaca ataupun menulis cerita fiksi ringan dan relaksasi nafas ini karena terapi tersebut bisa mencegah demensia. Demensia sendiri dapat berdampak pada peningkatan kejadian jatuh, keterlambatan permulaan tidur, dan gangguan tidur di malam hari akibat emosi tidak stabil.
”Terapi kognitif dan relaksasi pernafasan untuk lansia ini merupakan terapi non-farmakologi yang berfungsi mencegah dan menurunkan tingkat demensia. Kedua terapi ini merupakan jenis terapi yang paling banyak diminati para ahli saat ini. Bahkan, dua terapi ini jika dilakukan secara rutin kepada lansia akan sangat efektif dalam menurunkan tingkat demensia pada lansia," ujar Novian.
Senada dengan Novian, Wardah Fauziah, anggota tim lainnya, juga menjelaskan bahwa keberadaan komunitas ini berfungsi sebagai wadah berkumpulnya para lansia yang fokus pada penurunan dan pencegahan demensia, dan bertujuan untuk menurunkan tingkat demensia secara berkelanjutan.
“Penggunaan terapi farmakologis secara jangka panjang dianggap sangat merugikan karena para lansia harus mengonsumsi banyak obat. Oleh karena itulah, banyak pegiat kesehatan menyarankan untuk membentuk komunitas yang berfokus pada pegembangan sebuah terapi dalam menyelesaikan masalah demensia, baik menurunkan tingkat demensia maupun mencegah demensia,” kata Wardah.
Keberadaan komunitas ini dirasakan manfaatnya oleh para lansia. Salah satunya adalah Ade Sumiati yang mengaku bersyukur bisa menjadi bagian dari komunitas.
“Terima kasih sudah diajak, bisa tahu penyakit apa yang saya derita. Semoga ini bisa bermanfaat untuk semuanya,” ujar ibu asli kelahiran Subang tersebut.
Sementara itu, dr. Lini Aquariah, selaku Kepala Puskesmas Rawalele, mengatakan bahwa keberadaan komunitas sangat membantu kerja Puskesmas dalam melakukan pendampingan kepada para lansia.
“Kami menjadi lebih mudah memantau dan meningkatkan derajat Kesehatan para lansia di wilayah kerja kami,” ujar Lini.
Keberadaan komunitas ini juga bisa membantu meningkatkan kunjungan posyandu lansia di Rawalele dan bisa mencapai target. (Polsub/Nan/Cecep)