Dosen dan Mahasiswa AKN Pacitan Ciptakan Animasi Wayang Beber untuk Melestarikan Budaya

Dosen dan Mahasiswa AKN Pacitan Ciptakan Animasi Wayang Beber untuk Melestarikan Budaya

Pacitan, Ditjen Vokasi - Produk insan vokasi tak henti-hentinya memukau masyarakat. Kali ini datang dari daerah yang dikenal dengan 1001 goa, yaitu Pacitan. Selain terkenal dengan wisatanya, Pacitan juga masih cukup kental dengan budayanya. Salah satunya adalah Wayang Beber.


Berawal dari kecintaan dan risetnya tentang Wayang Beber, dosen Akademi Komunitas Negeri (AKN) Pacitan Jurusan Tata Laksana Studio Produksi, Fajar Abadi, mengalihwahanakan wayang tersebut dalam bentuk animasi. 


“Dibuatnya animasi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait cerita Wayang Beber dengan cara yang menarik,” ungkap Fajar.




Menurut Fajar, animasi adalah bentuk alih wahana yang paling menarik karena banyak masyarakat yang senang dengan visual dan dapat dinikmati oleh semua kalangan. Wayang Beber ini pada umumnya adalah berbentuk gambar dan tak bisa dimainkan seperti wayang kulit karena disajikan dalam wujud bentangan kertas.


“Wayang Beber ada 6 gulungan/bentangan, tetapi saya baru membereskan gulungan yang pertama pada video berdurasi 20 menit,” tutur Fajar.

 

Berdasarkan kisahnya, Wayang Beber merupakan cerita cinta antara Panji Asmarabangun/Jaka Kembang Kuning dan Dewi Sekartaji. Fajar sengaja membuat animasi wayang beber tersebut tanpa mengubah pakem ceritanya. Dengan begitu, penonton animasi dapat terhibur dan mengetahui makna cerita tanpa harus membaca gulungan terlebih dahulu. 


Adapun dalam satu gulungan tersebut, terdapat empat adegan yang mengisahkan kesimpulan animasi, yaitu pasewakan di bangsal tahta Kerajaan Kediri, perjalanan melewati pegunungan, nasihat Tumenggung Kalamisana di Paluhamba, dan bermain musik di Paluhamba.


Karya Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa


Dalam menciptakan animasi Wayang Beber ini, tentu saja Fajar tidak sendirian. Terdapat tangan-tangan mahasiswa yang turut membantunya dalam proyek tersebut. Salah satunya adalah Aditia Narotama, mahasiswa Jurusan Tata Laksana Studio Produksi yang kini sudah semester 4. 


“Waktu itu saya sangat antusias dipilih Pak Fajar untuk mengembangkan animasi ini. Apalagi waktu itu saya masih di semester awal dan ingin belajar lebih banyak,” cerita Aditia.


Adit menjelaskan bahwa ia diberikan tugas untuk memberikan pewarnaan di background animasinya. Melalui proyek ini lah, ia bisa menerima manfaat untuk dirinya sendiri, seperti belajar mengenai konsep warna dan rasa pewarnaan yang terkandung dalam animasi. 


Bagi Fajar, proyek Wayang Beber ini bisa menjadi sarana pembelajaran terbaik untuk mengasah keterampilan mahasiswa, khususnya di bagian pewarnaan dan background


Fajar pun menjelaskan bahwa pewarnaan tokoh dan karakter pada film animasi tidak menggunakan teknik pewarnaan sungging, melainkan menggunakan teknik pewarnaan blok dengan pemilihan warna sesuai pada gulungan. Wayang yang digunakan dalam film animasi merupakan hasil pengubahan melalui proses kreasi artistik sesuai yang ada pada cerita adegan Wayang Beber, seperti awan, tumbuhan, rumah, dan lain sebagainya.


Tak ingin berhenti di gulungan pertama, Fajar pun ingin menuntaskan seluruh gulungan agar bisa dialihwahanakan dalam bentuk animasi. Saat ini, ia dan beberapa mahasiswa lainnya pun sedang menuntaskan gulungan yang kedua dan targetnya akan dipublikasikan pada tahun ini. Untuk video animasi Wayang Beber gulungan pertama, sudah dilihat lebih dari 23.000 penonton di akun YouTube Fajar Abadi yang diunggah sejak tahun lalu. (Zia/Cecep)