Ditsuslat Dorong Semua Pihak Terlibat dalam Program PKK 2023

Ditsuslat Dorong Semua Pihak Terlibat dalam Program PKK 2023

Jakarta, Ditjen Vokasi - Dalam menghasilkan lulusan terampil sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), Direktorat Kursus dan Pelatihan (Ditsuslat), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melaksanakan kembali program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) 2023. Melalui Sosialisasi Program PKK 2023 yang diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan live streaming YouTube, Ditsuslat mendorong masyarakat/publik dan satuan pendidikan vokasi, baik formal dan nonformal, untuk segera mengakses program PKK 2023. 


Direktur Kursus dan Pelatihan, Wartanto, mengimbau agar semua penyelenggara PKK, baik itu lembaga kursus dan pelatihan (LKP), perguruan tinggi vokasi (PTV), maupun sekolah menengah kejuruan (SMK) dapat menyukseskan program tersebut demi meningkatnya kualitas keahlian. 


Wartanto mengatakan bahwa ada 3 (tiga) kunci yang tidak boleh dilanggar penyelenggara PKK. “Pesan saya bagi penyelenggara PKK tahun ini adalah pertama perhatikan juknis dan pahami siapa sasarannya, kedua bangun kemitraan dengan DUDI, dan ketiga buatlah pelaporan anggaran setiap hari melalui aplikasi Banper,” pesan Wartanto.


Ia juga mengatakan bahwa semua pihak harus terlibat dengan program PKK ini, bukan hanya DUDI dan mitra UMKM. Akan tetapi, Wartanto juga mengharapkan ada kontribusi dari dinas pendidikan setempat dalam rangka pemantauan lembaga penerima bantuan program PKK 2023. 


Dalam sosialisasi tersebut, penanggung jawab PKK 2023, Purwanto, memaparkan keberhasilan program PKK mulai tahun 2020-2022. Terdapat tantangan untuk meningkatkan kerja sama pendidikan vokasi dengan industri, di mana harus mencapai 0,78% atau 2,8 juta di tahun 2024 sesuai data dari Bappenas. 


Maka dari itu, program PKK untuk tahun ini diharapkan dapat benar-benar membantu dalam mengurangi pengangguran di Indonesia serta seluruh pihak dapat menyelenggarakan program PKK dengan sebaik-baiknya. 


Untuk memaksimalkan program PKK, Ditsuslat mengerahkan besaran dana yang akan diberikan kepada penyelenggara PKK. Besaran dana untuk PKK Silver adalah sebesar Rp2 juta s.d. Rp5 juta dengan jumlah sasaran peserta didik yaitu 11.290 orang. Besaran dana PKK Platinum sebesar Rp6 juta s.d. Rp12 juta dengan jumlah sasaran peserta didik 500 orang. 


Walaupun target sasaran berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya, indikator keberhasilan PKK masih sama.


“Lembaga yang sukses menyelenggarakan PKK dinilai dari kehadiran peserta didik, lulusan terserap industri dan bersertifikat, serta laporan pertanggungjawaban penyelenggara,” jelas Purwanto dalam pemaparannya.


Sebagai informasi, alur penyaluran dana bantuan PKK dengan tujuh alur yang meliputi sosialisasi, penerimaan proposal, penetapan calon penerima, pencairan anggaran, proses pembelajaran, uji kompetensi, dan yang terakhir yaitu monitoring dan evaluasi. (Zia/Adi Sutrisno)