Ditjen Pendidikan Vokasi Tingkatkan Kualitas Evaluasi Penelusuran Lulusan SMK Tahun 2023

Ditjen Pendidikan Vokasi Tingkatkan Kualitas Evaluasi Penelusuran Lulusan SMK Tahun 2023

Bekasi, Ditjen Vokasi - Sebagai bagian dari upaya terus-menerus untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan penelusuran lulusan (tracer study) sekolah menengah kejuruan (SMK) tahun 2023.


Salah satu rangkaian kegiatan Evaluasi Penelusuran Lulusan SMK Tahun 2023 yang dilaksanakan pada 19 Februari 2024 di Bekasi ini adalah presentasi hasil tracer study 2023 oleh tim ahli dari Universitas Negeri Yogyakarta, di mana tujuannya adalah untuk memberikan gambaran tentang kualitas data dan temuan yang telah diperoleh. 


Selain itu, para peserta juga diminta untuk mengisi Google Form terkait dengan temuan-temuan dari SMK terkait instrumen dan platform yang digunakan dalam pelaksanaan tracer study.


Tim Ahli Universitas Negeri Yogyakarta, Amat Jaedun, menjelaskan bahwa tracer study telah dilaksanakan sejak tahun 2021 dan terus dikembangkan untuk meningkatkan kualitasnya. 


Tracer study ini adalah upaya untuk menelusuri jejak lulusan SMK, yang membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk memastikan kesuksesannya,” ungkapnya.


Menyoroti instrumen yang digunakan, Amat menyampaikan bahwa instrumen tersebut terus diperbaiki untuk memastikan kevalidan, kemudahan penggunaan, dan kemudahan akses. Menurutnya, instrumen harus dipahami oleh responden, praktis digunakan, dan dapat diakses dengan mudah melalui platform yang tersedia. 


Lebih lanjut, Amat juga menegaskan pentingnya partisipasi responden.  “Partisipasi yang tinggi sangat penting untuk memastikan representativitas data. Oleh karena itu, kami juga mengukur response rate sebagai indikator keberhasilan tracer study,” ujar Amat.


Terkait pertanyaan tentang gaji, Amat menjelaskan bahwa range gaji yang disediakan bersifat adaptif dan mengacu pada upah minimum provinsi (UMP). Pertanyaan tentang gaji dirancang agar dapat memberikan gambaran yang akurat tentang kelayakan gaji lulusan SMK.


Ketua Tim Penyelarasan Pendidikan Vokasi, Direktorat Mitras DUDI, Sulistio Mukti Cahyono, menekankan pentingnya memetakan kebutuhan tenaga kerja di provinsi melalui data tracer study




“Kami berharap masukan dari dinas pendidikan provinsi dapat membantu membangun sistem informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan,” ujarnya.


Pertemuan ini juga diharapkan memberikan masukan berharga untuk penyempurnaan pelaksanaan tracer study SMK tahun 2024 berdasarkan catatan dari Universitas Negeri Yogyakarta serta evaluasi dari mitra industri. Dengan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak terkait, diharapkan pelaksanaan tracer study di masa mendatang dapat berjalan lebih lancar dan memberikan data yang lebih akurat. Menurut Sulistio, evaluasi ini bukan hanya tentang hasil tracer study, tetapi juga tentang proses pelaksanaannya. 


“Kami ingin tracer study ini menjadi umpan balik yang berguna bagi satuan pendidikan untuk meningkatkan pembelajaran di sekolah," tegas Sulistio.


Dengan adanya evaluasi ini, diharapkan pelaksanaan penelusuran lulusan SMK di masa depan dapat lebih baik lagi sehingga dapat memberikan data yang lebih akurat dan bermanfaat bagi pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. (Mitras DUDI/Zia/Cecep)