Ditjen Pendidikan Vokasi Lahirkan Banyak Desainer Fesyen Muda
Depok, Ditjen Vokasi - Capaian pendidikan vokasi selama lima tahun ke belakang tidak pernah terputus. Salah satu bidang yang menjadi sorotan adalah fesyen. Melalui pendidikan vokasi di sekolah menengah kejuruan (SMK), talenta-talenta muda berkembang sehingga siap menjadi desainer fesyen.
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar) memfasilitasi para guru SMK melalui program Upskilling dan Reskilling dengan berbagai bidang, tak terkecuali fesyen. Sebagai unit pelayanan teknis (UPT) di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, BBPPMPV Bispar konsisten menyelenggarakan kegiatan yang berkolaborasi dengan industri fesyen untuk mengasah bakat siswa SMK di Jurusan Tata Busana.
Kepala BBPPMPV Bispar, Sabli, menyatakan BBPPMPV Bispar berkomitmen melaksanakan program-program unggulan dan tindak lanjut guru-guru vokasi program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi.
“Yang terpenting setelah mengikuti pelatihan, guru-guru vokasi melakukan tindak lanjut. Beberapa di antaranya yang kami fasilitasi adalah fashion show/peragaan busana, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” ungkap Sabli.
Berdasarkan penjelasan Sabli, BBPPMPV Bispar telah berkolaborasi dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC) untuk memberikan jalan kepada siswa SMK agar mampu membuat busana kelas internasional. Sejak bekerja sama tahun 2022, BBPPMPV Bispar memfasilitasi siswa-siswa SMK untuk menampilkan karyanya di Paris Front Row dan Spotlight.
Sabli menjelaskan, “Kedua kegiatan tersebut merupakan sebagai sarana untuk menampilkan karya siswa SMK sebagai produk dari proses pembelajaran di sekolah oleh guru-guru SMK yang telah mengikuti program Upskilling dan Reskilling.”
Untuk Paris Front Row sendiri, BBPPMPV Bispar telah memfasilitasi SMKN 3 Malang dan mengirimkan dua desainer muda di tahun 2022 dan SMKN 4 Balikpapan di tahun 2023. Selain itu, BBPPMPV Bispar memfasilitasi hasil karya Pusat Belajar SMKN 6 Semarang untuk tampil melenggang di panggung Spotlight Indonesia 2023. Pusat Belajar merupakan SMK pilihan yang menjadi penyelenggara program Upskilling dan Reskilling di daerah.
Busana Karya Anak SMK di Pasar Internasional dan Nasional
Pada acara peragaan busana internasional Front Row Paris 2023 pada September 2023, karya dua desainer anak SMK laris di pasaran. Kedua desainer SMK tersebut ialah Meidifa Maulidiya dan Nur Fadi siswa kelas XII Jurusan Tata Busana SMKN 4 Balikpapan.
“Kami tampilkan 10 busana Harukareh dan 8 busana busana terjual. Busana ini merupakan busana yang terinspirasi dari alam Kalimantan. Maka dari itu warna-warnanya pun bernuansa hijau, biru, dan merah maroon,” ungkap Meidifa.
Meidifa pun merasa sangat bangga bisa mendapatkan kesempatan tersebut dan mengunjungi kota Paris. Ia bersama kepala SMK 4 Balikpapan dan guru pendamping turut mendesain dan merancang busana tersebut. Dengan kolaborasi bersama industri, mereka pun mendapatkan wawasan baru sehingga bisa membuat busana yang menarik sesuai dengan pasar Paris.
Tak hanya SMKN 4 Balikpapan, Pusat Belajar SMKN 6 Semarang pun merasakan kesempatan yang berharga dapat mengikuti Spotlight 2023 di Jakarta pada November 2023 lalu. Aisyah Rahmania Jelita, siswa kelas XI Jurusan Tata Busana SMKN 6 Semarang yang turut berperan dalam kesempatan tersebut pun merasakan banyak manfaat dari kegiatan ini.
“Sangat senang desain dan busana yang saya buat ditampilkan di panggung Spotlight. Proses pembuatannya mulai dari desain dan menjahit. Saya juga dibimbing dengan guru sehingga bisa menyelesaikan 3 look busana,” cerita Aisyah.
Baik Meidifa, Nur Fadi, maupun Aisyah, memilih SMK adalah jalan terbaiknya untuk meraih mimpi menjadi desainer fesyen. Dengan fasilitas yang diberikan, mereka dapat melangkah lebih cepat untuk mewujudkan mimpi tersebut. (Zia/Cecep)