Dibayar dengan Dollar, Inilah Hamber, Alumnus Kursus Desain Grafis yang Punya Studio Desain Sendiri

Dibayar dengan Dollar, Inilah Hamber, Alumnus Kursus Desain Grafis yang Punya Studio Desain Sendiri

Sumedang, Ditjen Vokasi - Dunia desain grafis memberikan kesempatan yang sangat luas. Hamber Perdiansyah, seorang alumnus kursus desain grafis, sukses mendirikan studio desain sendiri dan menerima bayaran dalam bentuk dolar. Kisah inspiratif ini bermula dari ketekunan dan kerja keras Hamber dalam mengejar mimpinya melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) tahun 2019.


Perjalanan Hamber di dunia desain pun tak tergolong mulus. Senang dengan menggambar sejak kecil, tetapi ia tak didukung oleh keluarganya. Ia pun disarankan untuk memasuki sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan Konsentrasi Keahlian Teknik Mesin. Setelah lulus, ia memberanikan diri untuk memperdalami dunia desain melalui kursus di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) LPKMA, Sumedang, Jawa Barat.


“Dulu cuma belajar desain menggunakan HP dan belum bisa mendesain di komputer. Lalu, ada program PKW yang gratis. Akhirnya saya pun mengambil kesempatan,” ungkap Hamber.


Memulai belajar desain menggunakan aplikasi komputer menjadi hal baru bagi Hamber. Karena memiliki bakat di bidang visual dan memiliki kreativitas, Hamber pun berhasil mengikuti pelatihan dengan sangat baik. Menurut Hamber, program PKW memberikannya kesempatan untuk meraih mimpi yang ia inginkan.


Setelah lulus program PKW, ia bersama kelompok rintisan usahanya membentuk usaha percetakan sablon. Namun, ia ingin membuka usaha mandiri di rumah. Dari sini lah perjalanan Hamber dimulai. 


Stabil Dapat Gaji Dua Digit

Ingin bekerja di rumah membuat Hamber menekuni dunia freelancer. Dari tabungan yang ia punya setelah menjalani rintisan usaha bersama teman-temannya, ia pun membeli laptop baru, laptop pertamanya. 


“Saya tinggal di kampung dan keluarga saya berlatar belakang petani dan beternak. Bahkan, sinyal wifi Indihome saja baru masuk tahun 2022,” tutur Hamber. 


Tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada, ia pun membuat akun di berbagai marketplace desain. Berkat ketekunannya ia pun membuat font dengan berbagai macam style. 


“Dulu memang jarang banget yang beli, tapi sejak awal tahun 2021 bahkan sampai sekarang, alhamdulillah sudah banyak yang beli dan sekarang sudah stabil,” ungkap Hamber.


Setiap minggu ia terus meng-update font tersebut dan menjualnya di marketplace. Dari ketekunannya tersebut, ia berhasil mendapatkan 700—1.000 dolar per bulan. Bahkan, jika sedang ramai pembeli, ia pernah menyampai angka 2.000 dolar per bulan. 


Hamber menjelaskan, “Saat ini saya juga sudah punya studio sederhana yaitu Hoperative Studio. Saya juga mengajak teman-teman saya untuk bekerja sama.”


Bagi Hamber, kursus desain gratis yang ia ikuti melalui program PKW sangat membantunya dalam meraih mimpi. Ia bisa benar-benar menjadi dirinya sendiri, meski pada awalnya cukup ditentang orang tua. Namun, kini ia bisa membuktikan diri bahwa dari dunia desain ia pun bisa membantu keluarganya. 


Sebagai tambahan informasi, program PKW sendiri merupakan salah satu program prioritas dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini bertujuan untuk mempersiapkan wirausahawan muda dengan berbagai bidang keterampilan sehingga bisa menekan angka pengangguran di Indonesia. (Zia/Cecep)