Cerita Trias dan Cris, Belajar Alat Berat ke China untuk Bekal Masa Depan
Depok, Ditjen Vokasi - Ada banyak keuntungan yang dirasakan oleh para penerima beasiswa LiuGong saat belajar di China, mulai dari bisa belajar Mandarin, mempelajari ilmu-ilmu baru di bidang alat berat, hingga merasakan pengalaman belajar langsung ke industri.
Hal itulah setidaknya yang disampaikan oleh Trias Fahriza saat menyampaikan testimoninya saat acara penerimaan kembali mahasiswa PNJ yang telah merampungkan program beasiswa LiuGong di China beberapa waktu lalu. Trias merupakan salah satu dari 20 mahasiswa PNJ yang berkesempatan mendapatkan beasiswa untuk belajar di Liuzhou Vocational & Technical College (LVTC), di LiuZhou, Guangxi, China.
Beasiswa tersebut merupakan bagian dari program kerja sama antara PNJ dengan LiuGong. Trias dan 19 mahasiswa lainnya merupakan angkatan pertama dalam program beasiswa yang bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di bidang alat berat.
“Kita dikirim ke sana memang untuk belajar tentang teknologi alat berat dari LiuGong dan kita benar-benar mendapatkan banyak sekali ilmu-ilmu baru khususnya di bidang alat berat ini,” kata Trias.
Sebagai mahasiswa yang memang telah menyukai teknologi alat berat sedari kecil, kesempatan untuk mendalami teknologi alat berat langsung ke industrinya, diakui Trias, benar-benar membuka cakrawala baru tentang perkembangan teknologi alat berat.
“Kalau kita di sini kan bisa melihatnya alat berat yang seperti biasa. Di China, kita bisa melihat unit-unit alat berat yang elektrik maupun yang autonomous yang dikontrol pakai remot,” kata Trias yang mengaku cukup kagum dengan kemajuan teknologi di China utama di LiuGong.
Selain itu, Trias juga mengaku jika dirinya memang selama ini sudah memiliki ketertarikan untuk belajar ke China. Sejak 2022, Trias bahkan sudah mengambil kursus bahasa Mandarin untuk memuluskan rencana melanjutkan pendidikan ke China selepas lulus nantinya.
“Ternyata tahun 2023 ada kerja sama dengan LiuGong dan saya tidak perlu menunggu sampai lulus untuk bisa berangkat dan belajar di China,” kata Trias.
Senada dengan Trias, peserta program beasiswa LiuGong lainnya, Crisjona Manihuruk mengatakan, selain mengalami pengalaman budaya yang berbeda, Kris juga banyak memperoleh ilmu-ilmu yang semakin memperkaya kompetensinya.
“Bener-benar memperkaya pengetahuan kita dan juga memperkaya relasi kita,” ujar Cris.
Kris berharap, setelah lulus nanti, dia bisa bergabung dengan LiuGong. Terlebih dari program belajar di LVTV dia juga mendapatkan sertifikat yang diharapkan bisa menjadi nilai tambah saat nanti melamar ke LiuGong.
“Harapannya bisa bergabung di LiuGong dan bisa melanjutkan sekolah juga ke China,” ujar Cris.
Sebagai informasi, PNJ menjadi satu-satunya perguruan tinggi vokasi di Indonesia yang dipilih oleh LiuGong untuk bekerja sama. Pola kerja sama antara PNJ dengan LiuGong tersebut bahkan sudah menginspirasi sejumlah kerja sama lainnya. Sejumlah perusahaan di China khususnya di Provinsi Guangxi yang menjadi salah satu pusat LiuGong saat ini mulai tertarik untuk bekerja sama dengan PNJ. (Nan/Cecep)