Cerita Pelajar SMK di Hannover Messe 2023:  dari Awalnya Grogi Sampai Banjir Pujian

Cerita Pelajar SMK di Hannover Messe 2023: dari Awalnya Grogi Sampai Banjir Pujian

Hannover, Ditjen Vokasi - Selama lima hari animasi Sabda Alam karya siswa SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus mengikuti gelaran akbar, Hannover Messe. Para pengunjung pameran bertema teknologi dibuat kagum dengan kompetensi dan kreativitas para pelajar dalam membuat animasi. 


"Pengalaman yang menarik karena pertama kali mengikuti pameran bertema teknologi dan sekaligus di Hannover Messe. Kami memperkenalkan produk animasi Sabda Alam, capaian-capaian dari film animasi kami ini, dan bagaimana proses pembuatannya yang dilakukan oleh pelajar SMK di Indonesia," kata Gandrung Sanghyangraya, siswa kelas 11 Animasi SMK RUS Kudus yang menjadi salah satu delegasi Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi di Hannover Messe 2023.


Hannover Messe ini merupakan pameran internasional pertama yang diikuti oleh Gandung dan juga dua rekannya yakni,  Windiastanti Dawolo dan Muhammad Ali Azka Zulkarnain. Meskipun merupakan kesempatan pertama, ketiga pelajar ini penuh percaya diri membawa dan menjelaskan tentang produk animasi Sabda Alam yang telah menuai banyak penghargaan di tingkat nasional maupun internasional. 


"Sebagian besar pengunjung kagum akan animasi yang diproduksi oleh animator-animator muda di sekolah kami. Mereka rata-rata tidak menyangka bahwa animasi ini dibuat anak SMK. Tapi kami yakinkan mereka bahwa selama ini kami memang mengerjakan animasi dengan kualitas dunia," kata Gandrung yang mengaku sempat grogi karena untuk pertama kalinya ia berinteraksi langsung dengan orang-orang Eropa. 




Seperti halnya Gandung, Windiastanti Dawolo juga sempat dilanda nervous saat hari pertama pameran. " Benar-benar grogi dan kaku sekali, jadi setiap ada pengunjung seketika yang ingin saya ucapkan tidak keluar dari mulut," ujar Windi sapaan akrab Windiastanti.


Akan tetapi, segala kekakuan itu tidak berlangsung lama. Dengan cepat Windi bisa beradaptasi dan ia pun lancar mengenalkan project Sabda Alam. 


"Saya menjelaskan mulai dari mengapa project ini dibuat, berapa siswa yang ikut terlibat dalam project ini, apa saja jurusan, divisi dan hasil yang telah kita buat selama ini," kata Windi. 


Di luar dugaan, para pengunjung menurut Windi benar-benar sangat tertarik dengan penjelasan Windi. Pada pengunjung umumnya kagum melihat hasil dan cerita Sabda Alam. Mereka juga tidak menyangka bahwa pelajar di Indonesia telah memiliki skills dan kemampuan animasi kelas dunia. 


"Jadi, saya juga merasa senang dan bangga saat mereka mengetahui Indonesia sudah berkembang terutama pemuda-pemuda di Indonesia yang tidak kalah mengikuti perkembangan Industri animasi dunia," kata Windi yang mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga dari pertemuannya dengan berbagai banyak orang di ajang tersebut. 




Sementara itu, Muhammad Ali Azka Zulkarnain atau yang akrab disapa Ali juga mengaku bahwa interaksi dengan para pengunjung membuat ia bisa saling bertukar informasi dan mendapatkan banyak pengetahuan baru. 


"Pada awalnya saya lumayan ragu, tetapi saat saya mulai berinteraksi dengan para pengunjung, keraguan tersebut menghilang. Ternyata berinteraksi dengan para pengunjung adalah hal yang sangat seru," kata Ali yang juga baru pertama kali berpartisipasi dalam sebuah pameran berskala internasional. 


Di pameran tersebut, Ali juga sempat bertemu dengan beberapa graphic designer yang sangat mengagumi dan memberikan pujian tinggi untuk karya film animasi Sabda Alam. 


"Mereka sangat terkagum bahwa murid-murid semuda kami dapat menghasilkan animasi seperti ini," kata Ali. 


Menurut Ali, para desainer grafis juga sempat menjelaskan bahwa sebuah project harus dikerjakan dengan passion agar hasilnya akan maksimal dan bisa menghasilkan karya yang sangat hebat. "Ini membuat hati saya merasa bangga dan percaya diri," kata Ali. 


Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa ada empat tolok ukur keberhasilan kepesertaan Ditjen Pendidikan Vokasi di Hannover Messe. Salah satunya adalah eksposur internasional terhadap satuan pendidikan vokasi. 


Menurut Dirjen Kiki, dari eksposur internasional inilah, diharapkan dapat menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri para siswa untuk terus bisa menghasilkan karya-karya hebat yang bisa mendunia. Eksposur internasional ini juga sekaligus menyiapkan peserta didik untuk menjadi warga dunia global. 


“Jadi, siswa kita, mahasiswa kita tidak hanya jago di tataran nasional saja, tetapi bisa juga bisa berkiprah di kancah internasional," kata Dirjen Kiki. 


Dirjen Kiki juga mengaku senang dengan respons positif yang diberikan pengunjung terhadap karya animasi dari SMK RUS Kudus. Hal tersebut menunjukkan bahwa kompetensi para siswa di bidang animasi sudah mendapatkan pengakuan masyarakat global.


"Ini juga menunjukkan kesiapan SDM kita untuk mendukung industri animasi,” kata Dirjen Kiki. (Nan/Cecep)