Cerita Meniti Asa: Mampu Umrah Bareng Ibunda, Inilah Kisah Nisa Wujudkan Mimpi dengan Kursus

Cerita Meniti Asa: Mampu Umrah Bareng Ibunda, Inilah Kisah Nisa Wujudkan Mimpi dengan Kursus

Dubai, Ditjen Vokasi - Bagi Anisah Nurazizah atau lebih akrab dikenal dengan sebutan Nisa, tak ada mimpi yang lebih mulia selain membahagiakan ibunda. Mimpi tersebut dapat ia wujudkan dengan memulai terjun ke pendidikan vokasi melalui kursus perhotelan. Dengan keteguhan dan jerih payahnya, ia bahkan berhasil melaksanakan umrah bersama ibunda. 


Gadis asal Garut itu menggantung mimpinya dengan mengikuti kursus perhotelan reguler di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Royale Marine International Office, Garut, Jawa Barat. Dengan pelatihan vokasi selama satu tahun, ia mengenal lebih dalam tentang dunia hospitality. Tak lupa dengan dukungan sang ibunda, ia pun semangat untuk mengikuti pelatihan tersebut.


“Ibu tuh dulu cuma guru honorer selama 25 tahun dan pengen umrah. Sementara setelah lulus SMA saya pun bingung, gimana dapat kerja yang bisa nabung juga,” tutur Nisa.


Sebagai anak kedua dari empat bersaudara, ia pun terinspirasi dari kakaknya yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK). Berbeda dengan kakak, yang tidak mengikuti pelatihan terlebih dahulu, Nisa pun memilih untuk meningkatkan kompetensinya di bidang hospitality dengan pelatihan di LKP Royale Marine International Office.


Nisa menjelaskan, “Saya jadi tahu banyak tentang dunia perhotelan yang sebelumnya saya buta sama sekali. Tidak tahu bagaimana melayani tamu.”


Menurut Nisa, pendidikan vokasi satu tahun di LKP memberikannya bekal kehidupan untuk siap masuk ke dunia kerja. Tak hanya itu, soft skills nya pun menjadi terlatih, seperti kemampuan dalam berkomunikasi dan bahkan bahasa Inggris. 


“Sebelumnya, saya juga belum pernah kerja. Tapi, setelah ikut kursus perhotelan saya jadi siap kerja dan memiliki bekal,” pungkas Nisa


Mimpi Kerja di Luar Negeri 


Nisa tak pernah menyangka bahwa dengan pendidikan vokasi dapat membawanya terbang ke luar negeri. Setelah lulus uji kompetensi dan magang di hotel daerah Jawa Barat, ia pun mengepakkan sayap di karier perhotelan internasional. Berkat doa dan dukungan juga dari keluarga, ia lulus seleksi di Hotel Westin Dubai sebagai Waitress.


“Di awal tahun 2022 melamar pekerjaan sulit, apalagi waktu itu masih ada covid. Saya juga interview online, alhamdulillah saya dapat kerja fulltime di Hotel Westin Dubai,” ujar Nisa.


Nisa pun berkali-kali merapikan CV dan berlatih interview dengan arahan instruktur LKP. Menurutnya, itu sangat membantunya saat mencari pekerjaan. Hingga akhirnya, ia pun dapat diterima dan berangkat ke Dubai pertama kali. 


Memperjuangkan kehidupan yang diimpikan memang tidak mudah. Berbagai rintangan dan tantangan yang ia hadapi setiap harinya. Sekeras apa pun hidup yang dijalaninya hari ini, mau tidak mau ia harus melewati dengan segenap ambisi.


Nisa mengungkapkan, “Tantangan kerja di luar kan bahasa, untungnya saya selama di LKP sering praktik berbahasa Inggris dan lama kelamaan jadi terbiasa.”


Setelah 8 bulan bekerja sebagai seorang waitress di Westin Hotel, alhasil ia mendapat tawaran di hotel lain dengan posisi yang lebih baik. Ia tak ingin membuang peluangnya sehingga memilih pindah ke The Palm Jumairah hotel sebagai Hostess. Tugasnya sehari-hari meliputi menjaga keteraturan restoran, memastikan pelanggan nyaman, dan juga memantau aktivitas di setiap meja. 


Wujudkan Keinginan Ibunda


Semua kerja keras Nisa di negeri orang tak semata-mata untuk dirinya sendiri, tetapi untuk keluarga, khususnya Ibunda. Meski harus menahan rindu dengan kampung halaman bertahun-tahun, Nisa terus bertahan. Hingga di saat tabungannya sudah mencukupi, ia pun bisa berkesempatan mewujudkan keinginan ibunya.


“Alhamdulillah bisa umrah tahun kemarin. Perasaannya senang banget wish list saya tercapai dan bisa berangkat umrah bareng Ibu,” ujar Nisa penuh syukur.


Nisa mengungkapkan jika dahulu tak memilih kursus, mungkin ia tidak berada di titik ini. Mampu dan siap bekerja di industri perhotelan luar negeri memberikan dampak yang positif bagi dirinya. Mimpi yang awalnya hanya angan-angan, kini berhasil ia genggam dan wujudkan. (Zia/Cecep)