Buka Peluang Lebih Banyak Peserta Didik, Ditjen Vokasi Sosialisasi Aplikasi Program PKK dan PKW 2024
Jakarta, Ditjen Vokasi - Kesempatan dalam meningkatkan keterampilan dapat terbuka untuk siapa saja, khususnya anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) dan juga yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan teluar (3T). Salah satu caranya ialah melalui bantuan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan (Ditsuslat) menyelenggarakan Sosialisasi dan Pembukaan Aplikasi Program PKK dan PKW Tahun 2024 pada Kamis (11-01-2024) secara daring.
Kedua program tersebut merupakan program prioritas Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dalam rangka peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan berbagai bidang keterampilan. Fokus utama Ditjen Pendidikan Vokasi adalah meningkatkan SDM untuk anak usia sekolah tidak sekolah, khususnya berusia 15 s.d. 25 tahun dan yang berada di daerah 3T. Dengan demikian berdampak pada penekanan angka pengangguran di Indonesia.
Ketua Tim Kerja PKW, Kastum, dalam paparannya menyampaikan bahwa sasaran peserta didik PKW 2024 ialah mencapai 23.637 orang se-Indonesia. Angka tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Melalui program ini, peserta didik akan terlatih mental wirausaha dan mampu merintis usaha yang berkelanjutan.
“Berbeda dari tahun sebelumnya, juknis PKW 2024 terdapat tiga kategori bantuan, platinum, gold, dan silver,” tutur Kastum.
Berdasarkan penjelasan Kastum, kategori level ini dapat memudahkan lembaga penyelenggara untuk memilih sesuai kemampuannya. Sebagai contoh, level platinum diprioritaskan untuk lembaga yang berkinerja A dan level gold diprioritaskan untuk lembaga yang berkinerja B.
Memiliki misi yang sama untuk mengurangi pengangguran, program PKK memiliki cara yang berbeda. Program PKK bertujuan untuk mendidik dan melatih peserta didik dengan keterampilan vokasi yang selaras dengan kebutuhan dunia usaha, industri, dan dunia kerja (Dudika). Selain itu, program ini pun mempersiapkan peserta didik untuk memiliki sertifikat kompetensi sehingga memiliki nilai lebih untuk terserap kerja di Dudika.
“Target sasaran PKK 2023 hanya 39.842. Namun, di tahun 2024, kami ingin memberikan kesempatan lebih banyak yaitu mencapai 51.939 peserta didik,” ungkap Purwanto selaku Ketua Tim Kerja PKK.
Purwanto pun menekankan kepada lembaga agar lulusan program PKK sudah melakukan uji kompetensi dan tersalurkan kerja di Dudika tidak lebih dari satu tahun. Hal tersebut dapat menjadi upaya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan meningkat di tahun 2024 sebesar 5,2% sesuai dari data dari Kementerian Keuangan 2023.
Selain itu, Purwanto pun mengimbau agar lembaga dapat memanfaatkan sebaik-baiknya dana bantuan. Berdasarkan juknis, dana bantuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk persiapan, pelaksanaan kegiatan, maupun sampai tahap evaluasi dan pembuatan video best practice. (Zia/Cecep)