BPPMPV KPTK Perkenalkan Inovasi PKL Terintegrasi Pemberdayaan Masyarakat
Gowa, Ditjen Vokasi - Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) meluncurkan inovasi pembelajaran “Model Magang Industri/Praktik Kerja Lapangan (PKL) Terintegrasi Pemberdayaan Masyarakat”. Selain meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi kompetensi siswa SMK dengan dunia kerja, inovasi ini juga menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan tempat magang, utamanya di kawasan Indonesia timur.
Inovasi model magang ini sekaligus mengoptimalkan peran satuan pendidikan dalam memberdayakan masyarakat. Dengan melibatkan peran aktif SMK dalam pemberdayaan masyarakat, inovasi ini dapat mewujudkan lingkungan belajar yang lebih luas, dinamis dan interaktif, di mana siswa SMK tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis di sekolah dan industri, tetapi juga pengalaman praktis yang mendalam di masyarakat.
Kepala BPPMPV KPTK, Lismanto, mengatakan bahwa inovasi pembelajaran ini berangkat dari permasalahan terbatasnya tempat magang industri dan PKL yang relevan dengan konsentrasi keahlian siswa SMK di kawasan timur Indonesia.
“Pembelajaran inovatif ini sekaligus menjawab tantangan pendidikan vokasi yang semakin kompetitif. Selain itu, inovasi ini juga menjadi alternatif solusi bagi SMK yang di wilayahnya yang memiliki keterbatasan industri sebagai lokasi PKL bagi siswa,” kata Lismanto.
Kegiatan pembelajaran inovatif “Model Magang Industri/Praktik Kerja Lapangan (PKL) Terintegrasi Pemberdayaan Masyarakat” ini didesain dalam bentuk penyelarasan dan kolaborasi antara SMK Jurusan Teknika Kapal Penangkap Ikan (TKPI) dengan SMK Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) dengan menerapkan model pembelajaran berbasis projek atau project based learning (PBL), menggunakan metode pembelajaran yang interaktif, dan dalam praktiknya melibatkan masyarakat setempat.
Melalui program ini, lulusan SMK akan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat.
Untuk memastikan desain pembelajaran inovatif ini terlaksana dengan baik, BPPMPV KPTK turut melakukan pendampingan terhadap guru dan siswa peserta yang berasal dari SMKN 9 Makassar Jurusan TKPI dan SMKN 5 Gowa Jurusan TKRO. Pendampingan dilakukan untuk menyusun perencanaan dan melaksanakan pembelajaran dengan melibatkan masyarakat nelayan di Pulau Sabutung, Desa Mattiro Kanja, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Respons positif
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Saryadi menyambut baik inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh BPPMPV KPTK. Menurut Saryadi, inovasi pembelajaran ini menjadi praktik baik peran BPPMPV KPTK dalam menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat.
“Inovasi ini tidak hanya bisa menyelesaikan persoalan terkait tempat magang, tetapi juga mampu memberikan dampak kepada masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat secara langsung,” ujar Saryadi.
Inovasi BPPMPV KPTK ini juga direspons positif dari berbagai pihak lain. Bagi SMK, inovasi ini dilihat sebagai peluang alternatif tempat pelaksanaan PKL yang tidak hanya terbatas di industri. Bagi orang tua siswa, inovasi ini membuat mereka merasa lebih optimis tentang masa depan anak-anak mereka.