Bina Anak Putus Sekolah, LKP Pengelasan Sumbu Hidup Sukses Persiapkan Ahli Las Profesional
Cilacap, Ditjen Vokasi - Peran pendidikan vokasi, khususnya di lembaga kursus dan pelatihan (LKP) turut berkontribusi dalam menekan angka pengangguran. Salah satu LKP yang juga sukses besar dalam membina anak putus sekolah adalah LKP Sumbu Hidup, Cilacap, Jawa Tengah.
Berdiri sejak 2018, LKP Pengelasan Sumbu Hidup bekerja sama dengan PT Solusi Bangun Indonesia untuk membina anak anak putus sekolah. Fathurohmah selaku pendiri dan pemimpin LKP Sumbu Hidup mengungkapkan bahwa anak putus sekolah juga berhak melanjutkan pendidikan dengan memiliki kecakapan hidup.
“Kursus menjadi pendidikan alternatif yang membantu mereka memperoleh kesempatan dalam bekerja. Banyak peserta dari kami yang bertato bahkan memiliki kisah hidup yang cukup kelam,” ujar Fathurohmah.
Ia juga membuat komunitas yang dinamakan Komunitas Binaan Anak (KOMBIAN) Cilacap. Mereka dibina untuk diberikan keterampilan berupa pelatihan mengelas di LKP Pengelasan Sumbu Hidup. Sudah 300 anak yang sudah mendapatkan pelatihan pengelasan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Solusi Bangun Indonesia, Tbk.
Neni Damayanti selaku Community Relation PT Solusi Bangun Indonesia, Tbk. melihat masih banyak anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) di Cilacap yang memerlukan perhatian lebih. Menurutnya, jika pendidikan formal bukan menjadi jalan membantu mereka, dengan kursus diharapkan dapat memberikan mereka peluang pekerjaan.
Neni menjelaskan, “Kursus pengelasan dapat menjadi cara bagi anak-anak putus sekolah agar bisa bekerja dengan keterampilan. Kami pun memberikan biaya untuk kursus hingga sertifikasinya.”
Tak hanya itu, LKP Sumbu Hidup pun sering kali dipercaya sebagai lembaga pelaksana program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) maupun program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Kedua program tersebut merupakan program prioritas Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan.
LKP tersebut sudah membina 500 anak dan terus bertambah setiap tahunnya. Salah satu anak yang berhasil keluar dari belenggu pengangguran setelah mengikuti kursus las adalah Askhabu Rizqi Al Imdad. Putus sekolah sejak SMP karena masalah ekonomi, membuat Rizqi awalnya putus asa. Namun, berkat kursus pengelasan, ia mempunyai mimpi baru.
“Saya belajar las dari nol, dulu belum mengerti teknik-tekniknya. Akan tetapi, berkat pelatihan intensif saya pun bisa menguasai,” ungkap Rizqi.
Mengikuti pelatihan sejak 2019, Rizqi memulai kariernya menjadi ahli las. Berawal dari junior di perusahaan manufaktur, kini Rizqi sudah menjadi pekerja tetap di PT Korindo RDMP Balikpapan. Dengan sertifikasi dan keahlian yang mumpuni, ia pun sudah mendapatkan gaji berkali-kali lipat dari UMK Kota Cilacap.
“Saat ini saya kerja di Kalimantan. Alhamdulillah, gaji saya sudah Rp15 juta dan sudah senior welder juga,” ujar Rizqi.
Sebagai bentuk terima kasih karena sudah diberikan kesempatan pelatihan, Rizqi pun senantiasa bekerja keras. Baginya langkah mengikuti kursus pengelasan membuka kehidupan yang lebih baik. Ia pun bisa menghidupi keluarganya di Cilacap. (Zia/Cecep)