Berkat Inovasi Polinema, Produksi UMKM Opak Singkong Meningkat
Malang, Ditjen Vokasi - Pendidikan vokasi tidak hanya diarahkan bermitra dengan industri besar. Kolaborasi pendidikan vokasi kini juga diarahkan untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan menggandeng usaha mikro, kecil, dan menengah atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Inspirasi pendidikan vokasi yang mendukung peningkatan UMKM salah satunya dilakukan oleh Politeknik Negeri Malang (Polinema), Jawa Timur. Sebagai salah satu perguruan tinggi, Polinema mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat untuk mendukung peningkatan produksi opak singkong Sadariah Mbah Juki dengan merancang inovasi Mixing Double Attack untuk membantu produksi kerupuk opak.
"Berkat bantuan inovasi mixing dari Polinema ini, kami bisa meningkatkan produksi opak singkong kami dari setengah kuintal per hari menjadi 5 kuintal untuk dua hari," kata Musafia pemilik UMKM Opak Telo Sadariah Mbah Juki sebagaimana dikutip dari Youtube Polinema.
Menurut Musafia, usaha kerupuk opak telo yang ia tekuni bersama suaminya bermula dari usaha pengepulan dan penjualan opak singkong dari warga masyarakat di sekitar Desa Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Blitar, Jawa Timur.
Namun karena terkendala beberapa hal, lanjut Musafia, ia dan suaminya kemudian memutuskan untuk mengengembangkan usaha kerupuk opak singkong sendiri.
Awalnya usaha ini dilakukan dengan cara manual dengan memanfaatkan peralatan sendiri berupa mesin iris. "Kami tidak memiliki mixer untuk mengaduk adonan. Semua kami lakukan manual dengan tangan," tambah Musafia.
Berkat bantuan inovasi mesin mixer dari Polinema, saat ini proses pengadukan tidak lagi mengandalkan tenaga manusia sehingga lebih efisien. Selain itu, Musafia juga menambah lahan untuk tempat menjemur kerupuk sehingga bisa meningkatkan produksi kerupuk opak yang dihasilkan.
Saat ini produksi kerupuk opak Muasfia meningkat signifikan dan bisa memenuhi permintaan pasar Kerupuk Singkong di Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan.
Sementara itu, ketua tim pengabdian masyarakat Nilawati Fiernaningsih mengatakan pengembangan mesin mixing double attack merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat Hibah Kompetitif Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat. “Pengembangan ini merupakan hasil kolaborasi antara program studi administrasi bisnis, Teknik Mesin, dan Perguruan Tinggi Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar,” kata Nilawati. (Polinema/Nan/Cecep)