Berawal dari Menganggur, Intan Rintis Usaha Rias dan Dapat Penghasilan Berkat Program PKW
Bandung, Ditjen Vokasi - Ketertarikan seseorang di bidang tertentu dapat memberikan peluang usaha yang menarik, itulah yang dirasakan oleh Intan Nur Andini. Gadis 20 tahun itu memilih meningkatkan keahliannya di bidang rias dengan mengikuti kursus melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Kini, ia pun sudah merintis usahanya.
Bagi Intan, memberanikan diri untuk mengikuti program PKW di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Mey, Bandung, Jawa Barat adalah keputusan terbaik yang ia pilih. Sebelumnya, Intan belum mendapatkan pekerjaan tetap dan hanya membantu usaha orang tua.
“Saya sangat senang makeup, sebelumnya berencana mau kursus juga. Untungnya ada program PKW yang gratis dari Kemendikbudristek,” ungkap Intan mengawali cerita.
Program PKW merupakan program prioritas Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan. Program bantuan pemerintah ini bertujuan untuk menekan angka pengangguran terbuka dan memberikan pelatihan kepada anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) yang menganggur untuk mampu merintis usaha di berbagai bidang.
Contoh lembaga yang mengikuti program ini adalah LKP Mey. Intan merupakan salah satu peserta didik program PKW di LKP Mey untuk mengikuti kursus Tata Rias Pengantin (TRP). Sebagai peserta, Intan sangat bersyukur karena mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang luar biasa di bidang rias.
“Melalui program PKW di LKP Mey, saya belajar banyak, mulai dari dasar rias, budaya pengantin sunda, sampai dengan permodalan,” tutur Intan.
Untuk membantu peserta didik dalam merintis usaha, LKP Mey pun memfasilitasi peserta dengan materi kewirausahaan. LKP Mey telah berkolaborasi dengan beberapa pihak seperti Bank BPR dan Bank BRI melalui program unggulan pinjaman tanpa bunga dan agunan.
Latih Keahlian dengan Praktik
Pendidikan vokasi melatih peserta didik untuk fokus meningkatkan keahlian melalui pembelajaran berbasis praktik dan proyek, termasuk di lembaga kursus dan pelatihan. Dalam melaksanakan program PKW, Intan pun mendapatkan berbagai praktik dari LKP Mey sehingga mampu menjadi perias profesional.
Peserta PKW LKP Mey berpartisipasi dalam Indonesia Tradisional Wedding Festival (ITWF) di Pusdai, Jawa Barat. ITWF merupakan acara tahunan pameran pernikahan terbesar di Jawa Barat. LKP Mey ikut serta dengan mengirim sebanyak 12 model Pengantin Sunda Siger yang tampil cantik dengan balutan kebaya bernuansa terakota.
Pemimpin LKP Mey, Delis Lela Haryati, menyebutkan bahwa ITWF menjadi salah satu kegiatan inovasi yang bisa menjadi pembelajaran dan pengalaman berharga bagi peserta didik dari serangkaian kegiatan yang dilaksanakan PKW.
“Semoga kegiatan-kegiatan inovasi dari pembelajaran PKW ini bisa menjadi pelajaran yang lebih mudah dipahami dan dikuasai, karena saat ini metode pembelajaran bisa lebih beragam, lebih luwes dan menyenangkan,” jelas Delis Lela.
Intan tak hanya mengikuti proyek ITWF, tetapi juga menggarap 7 proyek makeup di acara pernikahan. Menurut Intan, project based learning (PBL) ini menjadi pengalaman paling berharga.
Intan menambahkan, “Saya merasa senang banget karena banyak pelajaran yang bisa diambil. Saya jadi tahu bagaimana berhadapan dengan klien secara langsung dan mempraktikkan apa yang sudah dipelajari di LKP.”
Dari Hobi Jadi Cuan
Pelatihan selama kurang lebih tiga bulan tersebut membuat Intan berani merintis usaha. Walaupun dahulu ia masih kesulitan dalam merias orang lain, kini ia sudah mendapatkan beberapa klien untuk makeup wisuda dan bridesmaid. Menurutnya, makeup tersebut sangat membantunya mandiri dan mendapatkan penghasilan.
“Alhamdulillah banget juga dapat uang dari gaji pertama dan hobi aku yang memang selama ini diidam-idamkan,” ujar Intan antusias.
Memulai usaha dari bulan Desember, Intan sudah mendapatkan penghasilan kurang lebih Rp500 ribu s.d. Rp1 juta per bulan. Tak hanya itu, ia bersama tim pun menyewakan baju pengantin untuk menambah-nambah penghasilan.
Capaian Intan merupakan bentuk praktik baik dari program PKW di LKP Mey yang mampu meningkatkan perekonomian alumni. Walaupun masih rintisan awal, bagi Intan ini adalah langkah yang bagus untuk membangun usaha.
“Masih banyak mimpi yang ingin saya wujudkan di usaha rias pengantin. Program PKW merupakan awal dan pondasi untuk meraih mimpi tersebut,” pungkas Intan. (LKP Mey/Zia/Cecep)