BBPPMPV Bispar: Kompetensi Kuliner Nusantara Harus Jadi Kompetensi Dasar Guru SMK Tata Boga
Depok, Ditjen Vokasi - Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar) terus berkomitmen dalam menunjang pendidikan vokasi. Kali ini, BBPPMPV Bispar mendukung peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di destinasi pariwisata super prioritas melalui pelatihan program Upskilling dan Reskilling Guru SMK Tata Boga pada 5 Destinasi Wisata Super Prioritas.
Program ini dirancang untuk memperkuat kompetensi guru di bidang kuliner Nusantara, khususnya di destinasi wisata super prioritas, seperti Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur, Danau Toba, dan Likupang. Dalam pelatihan satu minggu, 100 guru vokasi dengan dua angkatan diajarkan teknik memasak masakan nusantara dan membuat menu kreatif berbasis potensi lokal.
Kepala BBPPMPV Bispar, Arie Wibowo Khurniawan, menekankan pentingnya penguatan kompetensi guru vokasi dalam menguasai kuliner Nusantara sebagai prioritas utama sebelum mempelajari kuliner internasional. Arie juga menegaskan bahwa kompetensi guru sangat berpengaruh terhadap pembelajaran siswa di SMK, khususnya dalam mengenalkan, memahami, dan mencintai keanekaragaman masakan Nusantara.
“Penguasaan kuliner Nusantara harus menjadi basic skill bagi guru SMK tata boga. Sebagai pengajar, mereka bertanggung jawab melestarikan kekayaan kuliner Indonesia sekaligus membekali generasi muda untuk mempromosikannya ke dunia,” ujar Arie dalam pembukaan kegiatan pada Senin (2-12-2024).
Selain itu, Arie menyampaikan pentingnya kolaborasi antara Praktisi Kuliner Aku Cinta Masakan Indonesia (ACMI) dengan widyaiswara BBPPMPV Bispar sebagai bentuk sinergi untuk meningkatkan kompetensi para guru.
“Kolaborasi ini memungkinkan guru SMK tata boga tidak hanya mempraktikkan masakan Nusantara dengan baik, tetapi juga menginspirasi siswa mereka untuk melestarikan dan mengembangkan warisan kuliner bangsa,” katanya.
Dengan menempatkan kuliner Nusantara sebagai dasar pembelajaran tata boga di SMK, Arie berharap para guru mampu mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya terampil, tetapi juga bangga membawa nama Indonesia melalui kekayaan cita rasa Nusantara di kancah internasional.
Mendorong Daya Saing Pariwisata: Kuliner Nusantara Mendunia
Kuliner Nusantara menjadi salah satu daya tarik para wisatawan. Untuk mendukung pengembangan wisata budaya dan kuliner sebagai aset penting dalam pariwisata nasional, kegiatan ini diharapkan mampu menyediakan tenaga kerja terampil di bidang kuliner.
Widyaisawara BBPPMPV Bispar, Mohammad Moudika Akbar, menilai bahwa pelatihan ini juga dapat mengembangkan inovasi para guru vokasi. Guru vokasi dapat berkreasi dalam penyajian maupun tampilan makanan menyesuaikan dengan tren saat ini tanpa menghilangkan rasa asli makanan tersebut.
“Makanan Indonesia sangat berpotensi untuk mendunia, dengan sedikit adaptasi yang dilakukan menyesuaikan dengan selera pasar tanpa meninggalkan rasa aslinya,” tutur Moudika.
Moudika pun berpesan agar guru-guru vokasi di bidang kuliner mampu mendokumentasikan resep-resep tradisional dari daerahnya masing-masing. Dengan adanya media sosial pula, sekolah dapat mempromosikan produk-produk khas di daerahnya secara lebih masif.
Di sisi lain, pelatihan angkatan satu yang sudah berlangsung selama beberapa hari ini memberikan wawasan baru bagi Hafna, guru SMKN 3 Kupang. Berkesempatan mengikuti pelatihan, Hafna mengetahui lebih banyak dalam pengolahan berbagai macam masakan nusantara.
“Di SMK kami hanya mengajarkan masakan Nusantara yang sudah umum dan terkenal, tetapi di pelatihan ini saya pun praktik membuat produk kuliner lainnya seperti Papeda dan Ikan Kuah Kuning dan Sup Binte Biluhuta,” jelas Hafna.
Untuk memberikan dampak pembelajaran yang signifikan bagi guru vokasi, pelatihan ini pun memiliki strategi pendekatan pelaksanaan, meliputi pengenalan kebijakan Kemenparekraf, materi pokok mengenai teknis pengelolaan masakan nusantara, serta tes dan evaluasi. Program ini pun akan kembali dilaksanakan di angkatan kedua pada 8--14 Desember 2024.