Bak Industri, Proses Fabrikasi Ada di dalam SMKN 1 Sindang

Bak Industri, Proses Fabrikasi Ada di dalam SMKN 1 Sindang

  • Direktorat
  • 12 September 2023 Pukul 17:23
  • 7 menit, 0 detik
  • 609 Dilihat

Indramayu, Ditjen Vokasi – Bukan berdiri di wilayah industri, salah satu proses fabrikasi di Indramayu berada di dalam SMKN 1 Sindang, Indramayu, Jawa Barat.


Apabila biasanya sebuah bangunan industri berdiri kokoh di area industrial, berbeda dengan proses fabrikasi milik PT Jagat Karya Putra Indonesia yang bergerak di bidang manufaktur peralatan telekomunikasi yang memilih berdiri di dalam SMKN 1 Sindang. 


Sebagaimana kita ketahui bahwa untuk meningkatkan kompetensi siswa SMK sesuai bidangnya, tiap-tiap satuan pendidikan SMK dituntut untuk bisa berkolaborasi dengan berbagai elemen, salah satunya dunia industri. Hal inilah yang kemudian dilakukan oleh SMKN 1 Sindang. SMKN 1 Sindang menjalin kerja sama dengan PT Jagat Karya Putra Indonesia dalam program praktik kerja lapangan (PKL) untuk siswa konsentrasi keahlian teknik otomasi industri.


Kerja sama yang telah terjalin baik ini menjadikan SMKN 1 Sindang dipercaya oleh industri mitra untuk mendirikan sebuah fabrikasi di dalam sekolah.


“Kerja sama ini telah terjalin sejak tahun 2021. Pada waktu itu kita kerja samanya untuk program PKL siswa kelas XIII Teknik Otomoasi Industri. Kemudian kita dipercaya industri untuk membantu dalam proses produksi di dalam sekolah,” ucap Kepala SMKN 1 Sindang, Mamat Rahmat, 


Proses fabrikasi yang baru beroperasi sejak tahun 2023 ini turut membantu sekolah dalam menyiapkan bibit unggul dalam bidang elektronika dan otomasi industri. Selain digunakan sebagai tempat belajar siswa, pabrik ini juga digunakan untuk proses produksi.


Kepala Program Keahlian Teknik Elektronika, Maman Suherman, menuturkan bahwa pendirian fabrikasi di sekolah ini berorientasi pada benefit bukan ke profit yaitu kemudahan untuk siswa yang hendak melaksanakan PKL. Dengan adanya fabrikasi ini seluruh siswa cukup PKL di sekolah.


Dikarenakan karakteristik mesin produksi berjalan 24 jam, para siswa pun dibagi menjadi dua shift (pagi dan sore). Sementara itu, malam hari diisi oleh alumni SMKN 1 Sindang yang sudah direkrut oleh perusahaan sebagai bentuk penghargaan atas prestasi kinerja selama melaksanakan magang kerja. 


“Kerja sama yang telah kami lakukan sejak beberapa tahun terakhir memberikan dampak positif untuk kita semua. Adanya proses fabrikasi PT JKPI di dalam sekolah ini dijadikan sebagai tempat PKL sehingga siswa pun tidak perlu jauh-jauh untuk PKL,” ucap Maman.


Meskipun berada di dalam sekolah, pabrik ini tetap beroperasi seperti umumnya pabrik di kawasan industri. Terdapat 3 jenis mesin yang berada di dalam sekolah, yaitu mesin yang penghasil Pre-connectorized KSO (Kabel Serat Optik), Optical Termination Premises (otp) Ftth satu Port  with adapter, dan Clip Holder. Mesin-mesin tersebut dioperasikan oleh siswa SMKN 1 Sindang dengan didampingi karyawan dari PT JKPI. 


“Saat ini untuk fabrikasi masih 75% karena proses assembling masih di industrinya dan belum semuanya proses produksi mampu di letakan di sekolah. kami berharapnya JKPI mau memberikan 100% produksinya di sekolah,” ucap Maman.


Dalam satu hari, pabrik fabrikasi ini mampu menghasilkan produk kurang lebih 3.000 pcs. Kemudian, produk tersebut akan melewati quality control. Setelah ini produk-produk tersebut dibawa oleh pihak industri untuk dilakukan proses assembling baru kemudian dipasarkan.


Adanya kerja sama ini tentunya tidak hanya menguntungkan siswa saja, tetapi industri pun turut terbantu dalam hal proses produksi.


“Dengan penerapan model industri secara nyata kami pun dapat belajar budaya industri dan peraturan industri sehingga ketika kami lulus sudah tidak terkejut dengan dunia industri,” ucap Saeful Anwar, siswa Jurusan Elektronika SMKN 1 Sindang.


Sementara itu, General Manager PT JKPI, Sudirman, menuturkan bahwa kerja sama yang telah terjalin baik ini semoga bisa berjalan lama. 


“Selama ini  siswa SMKN 1 Sindang yang PKL di  PT Jagat Karya Putra sangat disiplin, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan menjaga etika dalam bekerja. Mereka cepat menangkap apa yang kami ajarkan,” ujar Sudirman. 


Sudirman menambahkan bahwa selain menyediakan tempat untuk PKL, para siswa yang pernah PKL di PT JKPI memiliki probabilitas yang tinggi untuk menjadi pegawai di PT JKPI.


“Per tahun biasanya ada 3 orang yang menjadi pegawai. Namun, untuk tahun ini ada 4 orang yang selesai dari magang langsung menjadi pegawai di PT Jagat Karya Putra Indonesia dan ke depannya semoga lebih banyak lagi,” ucap Sudirman. (Tia/Aya/Cecep)