Angkat Cerita Rakyat, SMKN 1 Kasreman Bawa Koleksi Lusbech di Ajang JMFW 2024
Ngawi, Ditjen Vokasi – Ada banyak hal yang dapat memberikan kita inspirasi untuk menghasilkan produk yang indah, salah satunya melalui cerita rakyat.
Setiap daerah memiliki cerita rakyatnya sendiri, baik berupa dongeng, mitos, dan legenda, yang pastinya masing-masing tersebut memiliki keunikan.
Keunikan-keunikan inilah yang terkadang bisa memantik ide kreatif kita untuk menghasilkan sesuatu yang indah. Hal ini pula yang kemudian dilakukan oleh siswa Jurusan Tata Busana, SMKN 1 Kasreman, Ngawi, Jawa Timur dalam menghasilkan enam koleksi busana yang dipertunjukkan di pagelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 pada pekan lalu di ICE BSD Tangerang, Banten.
JMFW 2024 menjadi salah acara yang dinanti-nanti karena menjadi ajang untuk mempertemukan berbagai kreativitas fesyen muslim terbesar di Indonesia. JMFW tidak hanya diikuti oleh desainer-desainer dari brand-brand ternama saja, tetapi juga diikuti oleh anak-anak SMK, salah satunya SMKN 1 Kasreman.
Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas ini, tim dari SMKN 1 Kasreman yang terdiri atas Putri Ayu Setyaningrum, Sheila Firdha Aulia Dwi Wardhani, Riski Amalia, Anik Yuni Ningsih, dan Vera Ayunawati pun semaksimal mungkin membuat desain fesyen yang indah. Tema busana yang dibuat oleh para siswa ialah Lusbech. Lusbech merupakan gabungan kata dari bulus dan avantech. Pemilihan tema ini dilatarbelakangi oleh kehidupan hewan bulus yang banyak dijumpai di aliran sungai sekitar wisata Tawun, Kasreman.
Setelah didiskusikan bersama guru pendamping, akhirnya ide ini pun disetujui dan diaplikasikasikan menjadi sebuah desain busana. Desain busana yang diajukan dinyatakan lolos kurasi sehingga para siswa bertanggung jawab untuk mengimplementasikannya menjadi sebuah busana.
“Awalnya kami tidak menyangka kalau desain kita bisa lolos kurasi karena pasti pesertanya banyak sekali. Ini adalah pengalaman pertama yang berharga untuk kita,” ucap Ayu.
Proses pembuatan busana ini membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan. Terdapat detail-detail yang menjadi tantangan tersendiri untuk para siswa. Misalnya pada bagian gelembung tangan yang harus disesuaikan dengan bentuk tempurung bulus. Meskipun banyak tantangan, akhirnya keenam koleksi baju tersebut pun rampung dibuat dan berhasil memukau para pengunjung JMFW 2024.
“Kita saling bekerja sama ya, tidak hanya siswa tapi guru pembimbing pun turut membantu dan mengoreksi apabila ada kekeliruan sehingga hal-hal kecil yang terjadi dapat segera teratasi,” ucap Selfi Andriani, guru Jurusan Tata Busana, SMKN 1 Kasreman. (Aya/Cecep)