Anak Tambal Ban Kembangkan Bengkel Beromzet Puluhan Juta

Anak Tambal Ban Kembangkan Bengkel Beromzet Puluhan Juta

Blitar, Ditjen Vokasi - Bagi Oghi Masdari (25), tak apa jika ia tak memakai kemeja untuk bekerja di gedung-gedung tinggi. Bagi Oghi, tak apa jika ia tak menggunakan laptop untuk keperluan sehari-hari. Baginya bekerja bergelut dengan teknik otomotif sepeda motor sudah lebih dari cukup. Meski tangan penuh oli dan badan penuh peluh, tetapi hatinya merasa puas. 


Menurut Oghi, jika semua orang menginginkan gaji dan pangkat, siapa yang akan merawat dan menjaga mesin di negeri ini. Itulah yang selalu ia tanamkan di benak sehingga otomotif sudah menjadi bagian dari hidupnya. Hingga di usianya yang masih muda, ia sudah membuka bengkel yang kini omzetnya sudah sampai puluhan juta.


“Awalnya saya tahu bagian-bagian otomotif dari Ayah yang membuka tambal ban,” tutur Oghi memulai cerita.


Walaupun hanya tambal ban sederhana, hal itulah yang memotivasi Oghi untuk belajar otomotif. Setelah lulus Madrasah Aliyah (MA), ia memutuskan kursus otomotif singkat selama satu tahun di lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Berdasarkan rekomendasi dari temannya, LKP yang memiliki akreditasi bagus adalah LKP Erlangga. 


Ia pun memilih kursus karena tak menginginkan waktu lama untuk belajar. Dengan begitu, ia bisa langsung mengaplikasikan ilmunya di dunia kerja. 


“Saya masuk di Erlangga tahun 2016 ambil Jurusan Otomotif Teknik Sepeda Motor. Setelah itu magang di Restu Motor,” ujar Oghi.


Oghi pun melanjutkan, ketika tiga bulan ia magang, penilaian dari tempat PKL-nya pun sangat memuaskan. Hanya saja, keinginannya untuk merintis usaha begitu kuat. Ia memang bercita-cita membuka bengkel yang besar dan menjadi tempat terbaik untuk pemeliharaan motor dan mobil. 


Hingga akhirnya di 2018 ia resmi membuka bengkel impiannya bernama Mugirahayu Motor. Memang di awal berdiri terasa tidak mudah. Namun, Oghi tetap konsisten mewujudkan impiannya. Dengan modal Rp5 juta, pada awal ia hanya mendapatkan omzet di bawah Rp10 juta. Kini ia sudah mencapai omzet tertinggi sebesar Rp35 juta. 


Berikan Servis Terbaik ala Oghi 


Lima tahun bukanlah tahun yang singkat. Dalam menjalankan usaha bengkel Oghi sudah merasakan jatuh bangun. Di awal membuka bengkel ia hanya memiliki peralatan sederhana. Ia pun hanya membuka satu kios kecil. Namun, kini ia sudah melebarkan bengkel sampai tiga kios sekaligus.


Dalam melayani pelanggan, Oghi selalu berusaha memberikan yang terbaik. Sejauh ini, pelanggan di bengkelnya menyenangi servis Oghi untuk tune up, ganti ban dan oli, serta penggantian part fast moving. Selain servis di atas, Oghi pun menyediakan servis FI, karburator, dan sparepart


“Saya seringkali ajak bercanda pelanggan yang datang ke bengkel, daripada dia bosan menunggu kendaraannya diservis,” ujar Oghi semangat.


Menurut Oghi, tidak hanya keahlian servis kendaraan saja yang jadi poin utama kemajuan bengkel, tetapi menyenangi hati pelanggan juga. Maka dari itulah, ia selalu merasa bahwa pengunjungnya yang datang adalah temannya sendiri. 


Dalam sehari Oghi melayani full servis motor sebanyak 5 motor. Namun, untuk ganti parts fast moving seperti ban, oli, rem dll, ia bisa melayani 25-40 motor dalam sehari.


Karakter dan kemampuan Oghi seperti itulah yang diasah oleh LKP Erlangga. Selama pelatihan di LKP tersebut, selain diberikan materi inti (K3, chasis, mesin dan kelistrikan), Oghi pun diberikan materi public speaking, personality development, manajemen bengkel, dan digital marketing dasar. 


Manfaat dari program yang ada di LKP dimaksimalkan Oghi untuk dapat diaplikasikan ketika ia menjalankan usaha bengkel. Saat pertama kali membuka bengkel, LKP tersebut pun tidak lepas tangan begitu saja. Menurut Oghi, setelah lulus pun, ia tetap merasa dibimbing dalam menjalankan usahanya.


Oghi menjelaskan, “Saya mendapatkan pembinaan tentang bagaimana cara membuka usaha. Selain itu, beberapa kali saya juga minta nasihat langsung ke ke pembina dan instruktur Erlangga.” 


LKP Erlangga Hadirkan Ahli Otomotif Terbaik dari Blitar


Dikenal dengan Kota Proklamator karena terdapat makam Bung Karno, Blitar memiliki keistimewaannya sendiri. Di kota itulah, LKP Erlangga eksis untuk memberikan semangat pendidikan vokasi satu tahun ke masyarakat. Salah satunya adalah program studi Teknik Otomotif Sepeda Motor.


Ida Sulistyowati selaku Direktur LKP Erlangga menegaskan, “Salah satu program studi unggulan kami ya Teknik Otomotif Sepeda Motor.”


Menurut Ida, dalam menghadirkan lulusan kompeten dan berdaya saing haruslah dibina secara intensif. Untuk itulah, ia menetapkan program pendidikan satu tahun, 9 bulan pembelajaran dan praktik di LKP dan 3 bulan lainnya adalah PKL di Industri.


Puluhan industri sudah bermitra dengan LKP tersebut sehingga alumni yang lulus mendapatkan peluang besar untuk langsung bekerja. Bahkan, tak sedikit alumni yang belum wisuda, tetapi sudah direkrut oleh industri. 


Beberapa industri yang menjadi mitra LKP Erlangga adalah Ahass Marga Kartika, CV Yamaha Sumber Mulia Motor, CV Tirto Agung Motor, dan masih banyak lagi. 


Dalam membentuk karakter peserta didik, LKP Erlangga pun memberikan penguatan karakter sebelum pembelajaran dan sepanjang masa pembelajaran berlangsung. Salah satu alumni yang berhasil membuka usaha bengkel dan memiliki karakter yang bagus adalah Oghi.


“Oghi itu wisudawan terbaik. Ketika lulus ditawari di tempat magang dan kami tawari juga di Ahass, tapi ia kurang berminat. Memang potensinya lebih besar kalau buka usaha bengkel sendiri,” tutur Ida menceritakan Oghi.


Berdasarkan kegigihan Oghi itulah, Ida juga seringkali mengajak Oghi untuk menjadi motivator bagi adik-adik yang sedang menempuh pendidikan di LKP miliknya. (Zia/Cecep Somantri)