Alumnus Polije ini Sukses jadi Technopreneur dan Bantu UMKM Go- Digital
Jember, Ditjen Vokasi - Dapat menyalurkan keahlian di bidang software development dan membantu UMKM untuk Go-Digital membuat Enggal Deny Saputra memutuskan langkah untuk mendirikan usaha di bidang teknologi. Bekal ilmu yang didapat selama di Polije, ia turut berperan untuk mengembangkan soft skills dan hard skills-nya sebagai seorang pengusaha.
Enggal Deny merupakan alumnus Program Studi (Prodi) Sarjana Terapan Teknik Informatika (TIF) Polije angkatan 2015. Saat ini Enggal Deny dikenal sebagai pengusaha di bidang teknologi dengan bendera PT Dafidea Kreasi Teknologi atau yang lebih dikenal sebagai Dafidea.
Dafidea merupakan perusahaan startup IT di bidang software development yang yang berlokasi di Jember, Jawa Timur. Dafidea didirikan pada 2019 oleh Enggal Deny bersama dengan rekan-rekan seangkatannya saat di Polije.
“Saya co-founder lainnya mendirikan Dafidea tepat sebelum melaksanakan wisuda. Dafidea fokus dan berkomitmen untuk memberikan solusi digital yang berkualitas dan berdampak untuk partner kami,” tutur Enggal Deny.
Enggal menceritakan bahwa motivasinya mendirikan Dafidea salah satunya adalah untuk menyalurkan keahlian di bidang software development dan melihat peluang jangka panjang yang sangat menjanjikan dari industri teknologi digital di masa depan. Adapun untuk produk, produk dari Dafidea yakni Web Development, Mobile Development, UI/UX Design, serta IT Consultant.
“Kami yakin dengan mendirikan perusahaan ini kami tidak hanya berbisnis, tapi juga menyelesaikan masalah dari partner kami,” lanjut Enggal
Klien dari Luar Negeri
Klien dari Dafidea saat ini didominasi dari Indonesia, mulai dari perusahaan swasta, BUMN, pemerintahan, rumah sakit, sekolah atau perguruan tinggi, dan industri lainnya. Selain dari Indonesia, Dafidea juga berpengalaman melayani klien dari negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia dan Singapura.
Selain itu Dafidea juga banyak memiliki klien dari UMKM yang ingin Go-Digital sehingga diharapkan dengan digitalisasi pada UMKM dapat memajukan UMKM di Indonesia untuk menjadi usaha yang lebih besar lagi.
“Seperti ketika kami membantu UMKM untuk Go-Digital, kami memiliki kepuasan tersendiri melihat mereka pada akhirnya mampu beradaptasi dengan kondisi yang serba digital seperti sekarang,” jelas Enggal.
Saat ini Dafidea telah memiliki karyawan sebanyak 15 orang yang semuanya mahasiswa maupun alumni dari Polije. Selain itu Enggal juga menceritakan hampir setiap tahun Dafidea bekerja sama dengan mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi Polije untuk penerimaan mahasiswa magang.
Enggal menceritakan pengalamannya ketika mengemban kuliah di Prodi TIF Polije. Ia banyak mendapatkan peningkatan hard skills sesuai dengan kompetensinya. Selain itu dia juga dapat banyak insight peningkatan management skill, digipreneur, marketing, dan communication skill.
“Apa yang saya dapatkan dari Polije tidak terlepas dari model pembelajaran dari vokasi yang mayoritas menekankan kepada praktikum, baik praktikum di laboratorium maupun di lapangan, seperti terjun langsung ke masyarakat, UMKM, serta komunitas,” jelas Enggal.
Enggal dulunya juga merupakan mahasiswa yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program Exchange Student ke Kyungpook National University (KNU) di Korea Selatan. Pada program tersebut Enggal banyak mendapatkan pengalaman dan ilmu yang didapat. Mengingat di Korea Selatan perkembangan IT begitu maju dan pesat.
Enggal menyampaikan pesan kepada adik-adik mahasiswa Polije jika apa pun background studinya sekarang, terus semangat, dan kerja keras.
“Teman-teman mahasiswa perlu memperluas relasi dan ketika pada akhirnya memutuskan untuk berwirausaha tanamkan pada diri sendiri untuk tidak hanya berbisnis, tapi juga menyelesaikan masalah sekitar,” tutup Enggal. (Polije/Nan/Cecep)