3 Tip Sukses Budi Daya Tanaman Metode Hidroponik Menurut SMKN 2 Tual

3 Tip Sukses Budi Daya Tanaman Metode Hidroponik Menurut SMKN 2 Tual

Tual, Ditjen Vokasi – Dalam menghadapi era pertanian modern, metode hidroponik semakin menjadi pilihan utama para petani untuk mendapatkan hasil panen yang optimal. Hidroponik merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan keterbatasan lahan untuk bercocok tanam. Hidroponik ini bisa dilakukan di mana pun tanpa memperhatikan kondisi lingkungan dan luas lahan yang akan digunakan. Hidroponik juga lebih praktis karena kita tidak perlu melakukan pengolahan tanah sebelum tanam dan media yang digunakan juga cukup steril dari penyakit bawaan yang akan memengaruhi pertumbuhan tanaman.


Meskipun dengan berbagai kemudahan bisa didapatkan melalui metode hidroponik, para pembudi daya atau para petani perlu mengetahui cara-cara yang benar dalam melakukan penanaman secara hidropnik. Berikut ini, Suhuarlin, guru Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, SMKN 2 Tual, Maluku, akan memberikan 3 (tiga) tip cara budi daya tanaman dengan metode hidroponik.


  1. Kontrol Nutrisi 

Metode hidroponik mengandalkan larutan nutrisi sebagai sumber nutrisi tanaman. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengukur dan mengontrol kadar nutrisi dalam larutan secara teratur. Pastikan semua tanaman menerima semua unsur hara esensial yang diperlukan seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan elemen lainnya. Perhatikan juga pH larutan dan pastikan kadah pH tidak berubah sesuai dengan rentang yang ditentukan.


  1. Kebersihan dan Sanitasi

Kondisi kebersihan sistem hidroponik sangat penting untuk mencegah penyakit dan pertumbuhan mikroba yang dapat merugikan tanaman. Pastikan semua peralatan, wadah, dan saluran air bersih bebas dari kontaminasi zat-zat tertentu. Untuk itu, perlu dilakukan pembersihan secara rutin untuk menjaga keseimbangan sistem dan sanitasi agar dapat mencegah masalah kesehatan tanaman.


  1. Kontrol Lingkungan

Kunci kesuksesan hidroponik tidak hanya terletak pada nutrisi dan kebersihan saja, tetapi juga terletak pada kemampuan untuk memonitor lingkungan secara berkala. Lingkungan di sekitar tanaman memiliki dampak besar pada pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Pastikan bahwa suhu, kelembaban, dan pencahayaan diatur sesuai dengan kebutuhan tanaman. Penggunaan sensor suhu, kelembaban, dan pencahayaan yang terhubung dengan sistem otomatisasi memungkinkan petani untuk merespons perubahan lingkungan dengan cepat. Selain itu, perhatikan pula sirkulasi udara untuk menghindari akumulasi kelembaban yang dapat menyebabkan pertumbuhan jamur pada tanaman.


Budi daya tanaman hidroponik dengan pendekatan inovatif ini bukan hanya sekadar solusi pertanian modern, tetapi juga merupakan langkah menuju masa depan pertanian yang berkelanjutan dan efisien. Petani yang mengadopsi teknologi ini dapat mengoptimalkan hasil panennya sekaligus mengurangi dampak kerusakan lingkungan. (Aya/Cecep)


Sumber Foto: Freepik