Tingkatkan Pendapatan dari Program PKW, Alumnus Kursus Rias Ini Sukses Jadi MUA Muda
Makassar Ditjen Vokasi PKPLK - Di era saat ini, menjadi makeup artist (MUA) muda adalah impian banyak orang, tak terkecuali Siti Radyah. Radyah merupakan alumnus program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang kini sukses merintis usaha kecantikan rias. Bahkan, ia pun memiliki riasan yang khas sehingga dapat menarik banyak klien
Gadis 21 tahun tersebut semula sudah berani membuka jasa merias. Usahanya semakin melejit ketika mengikuti kursus tata rias pengantin Bugis di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Queen, Makassar, Sulawesi Selatan.
“Dulu memang belajar merias di salah satu MUA, tetapi ikut program PKW yang gratis di LKP Queen menambah pengetahuan saya, terlebih tentang tata rias pengantin Bugis,” tutur Radyah.
Menurut Radyah, kursus rias pengantin akan sangat bermanfaat karena bisa memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis. Tak hanya itu, kursus ini pun memperdalam pemahamannya tentang tradisi dan budaya yang ada.
Radyah menambahkan, “Saya percaya dengan mengikuti kursus, saya bisa belajar banyak teknik yang berguna dalam merias pengantin.”
Omzet Naik Sampai Dua Digit
Pelatihan selama kurang lebih tiga bulan tersebut memberikan pengalaman yang berharga bagi Radyah. Ia memperdalam teknik meriasnya sekaligus pemahaman tentang kewirausahaan dan perbankan. Hal tersebut merupakan sebagai bekal dalam menjadi perias muda di tengah sengitnya persaingan di usaha rias.
“Di PKW ini pelatihannya paket lengkap. Selain fokus pada keterampilan praktik, kami pun diberikan materi bagaimana merintis dan memasarkan usaha rias ini,” terang Radyah.
Setelah pelatihan yang intensif tersebut, ia bersama teman-teman kelompoknya pun membuka usaha. Ia pun mendapatkan modal usaha berupa alat-alat makeup lengkap. Ia memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan hasil karyanya dan menawarkan jasa rias untuk berbagai keperluan. Perlahan tapi pasti, jumlah pelanggannya meningkat. Ia pun membuka rias pribadi dan juga per kelompok.
“Kalau untuk saya pribadi sendiri penghasilannya bisa Rp10—20 juta, sementara untuk kelompok itu omzetnya Rp30—35 juta,” ujar Radyah.
Menurut Radyah, penghasilannya cukup melejit dibandingkan sebelum ia mengikuti program PKW. Selain karena keterampilan riasnya yang cekatan, koneksi dan promosi pula dari pihak LKP membuat ia dibanjiri klien. Bahkan, dahulu ia tidak mencapai Rp10 juta per bulan dan naik 20-40%
Pertahankan Usaha Kelompok
Nama Radyah pun sudah mulai dikenal di Makassar dan sekitarnya. Tidak hanya menerima jasa rias wisuda ataupun bridesmaid, ia pun sudah menerima jasa rias prewedding, bahkan wedding rias pengantin suku Bugis.
Sementara itu, untuk mengelola usaha rias, Radyah dan tim membagi tugas sesuai dengan keahlian masing-masing. Sebagai ketua kelompok, ia memastikan komunikasi yang baik antara anggota tim agar semua proses berjalan lancar, mulai dari persiapan hingga hari H acara.
Radyah menjelaskan, “Setiap anggota tim memiliki peran spesifik, seperti rias wajah, penataan rambut, atau persiapan alat dan produk rias. Selain itu, kami juga menetapkan jadwal yang jelas untuk setiap klien dan selalu memastikan kualitas layanan yang terbaik.”
Tak hanya itu, ia dan tim pun sering melakukan brainstorming agar hasil riasan kepada klien semakin maksimal. Ia terus mengikuti tren dan teknik terbaru dalam dunia rias pengantin, serta berusaha menjaga hubungan yang baik dengan klien agar usaha rias tetap berkembang. (Zia/Arifin/Dani)