Sukses dan Beromzet Ratusan Juta, Afkar Wedding Gallery Berasal dari Kursus Vokasi
Bandung, Ditjen Vokasi PKPLK - Bisnis rias pengantin dan wedding gallery sangat tumbuh dengan cepat. Salah satu kesuksesan tersebut berhasil diraih oleh Arief Rahman Hakim Al Afkar. Kini ia sukses mengembangkan wedding gallery terlengkap dan terbesar di Bandung, yaitu Afkar Wedding Gallery. Langkah tersebut ia mulai pertama kali dengan mengasah kompetensi melalui kursus tata rias pengantin.
Afkar yang memiliki minat dalam tata rias ini mengikuti kursus vokasi melalui program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) di tahun 2016. Perjalanannya menimba ilmu di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Mey, Bandung, menjadi batu loncatan untuk meningkatkan keterampilan di bidang rias.
“Sebenarnya, saya dulu mendaftarkan istri untuk ikut program PKK, tapi kurang berminat dan justru saya yang punya minat lebih besar. Pada saat itu, juknis program PKK maksimal 40 tahun, jadi saya masih bisa ikut,” jelas Afkar mengawali cerita.
Langkah Awal dengan Program PKK
Program PKK merupakan bantuan pemerintah dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk peningkatan keterampilan masyarakat sehingga mampu bekerja di dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (Dudika). Peserta didik mengikuti kursus dan pelatihan vokasi di LKP sebelum akhirnya mengikuti uji kompetensi dan disalurkan kerja.
Program ini pun menjadi alasan utama untuk Afkar dalam berani terjun untuk mengejar passion. Walaupun belum memiliki keahlian rias, ia merasa tertarik untuk belajar rias pengantin.
“Saya belajar dari nol terkait rias pengantin. Namun, itu bukan halangan, selama kursus saya rajin berlatih. Setiap malam sepulang kursus saya selalu latihan makeup kepada istri sehingga bisa cepat adaptasi,” cerita Afkar dalam mengikuti kursus.
Ketekunan Afkar pun berdampak pada peningkatan kualitas hasil riasannya. Di awal ia belum bisa membuat alis, lambat laun ia pun dapat menghias wajah klien dengan sempurna. Ia pun sukses lolos uji kompetensi dan bekerja di salah satu wedding gallery.
Afkar menjelaskan, “Setelah lulus PKK saya bekerja Ghaga Wedding Service (GWS) selama beberapa bulan. Di sini saya belajar lebih banyak, bukan hanya keterampilan rias, tetapi juga mengelola bisnis wedding gallery.”
Menurut Afkar program PKK memberikan gambaran secara penuh bagaimana ia harus bekerja di bidang yang ia minati. Sementara itu, pengalaman kerjanya tersebut pun menjadi acuan dan bekal untuk memberanikan diri dalam berwirausaha dan mandiri secara finansial.
Dari Ruko sampai Omzet Rp1 M
Setelah bekerja di GWS, Afkar pun mendapatkan modal dari Sang Kakak untuk membuka usaha rias di tahun 2017. Dukungan dari para mentor berpengalaman pun semakin memantapkan langkahnya untuk membangun bisnisnya sendiri. Ia membuka membuka gallery wedding sendiri meskipun masih bersatu tempat tinggalnya.
Berkat dedikasi dan inovasi dalam memberikan konsep pernikahan yang elegan dan sesuai tren, bisnisnya berkembang pesat. Kini, gallery wedding miliknya menjadi yang terbesar di Bandung, menawarkan berbagai pilihan konsep dekorasi, mulai dari tradisional hingga modern minimalis. Ia pun memiliki banyak model gaun pengantin dengan berbagai warna.
“Saya bisa mengembangkan ruangan galeri menjadi 4 lantai dan memiliki banyak koleksi gaun. Setiap minggu pun selalu ada proyek wedding dan dalam sehari projek riasnya bisa 5 sampai 7 lokasi,” ujar Afkar.
Afkar pun sudah memiliki 130 ribu pengikut di Instagram dan puluhan ribu di Tiktok. Tak hanya itu, ia pun sudah menerima proyek dari berbagai artis tanah air, seperti Sule dan keluarga, Lesti-Billar, Saiful Jamil, Anisa Bahar, dan masih banyak lagi. Dari kesuksesannya tersebut, ia pernah mendapatkan omzet sebesar Rp1 miliar di saat musim pernikahan dengan rata-rata per bulan sekitar Rp500 juta.
Bantu Pendidikan Vokasi di Kursus dan Pelatihan
Tak mau seperti kacang lupa dengan kulitnya, Afkar pun sangat berterima kasih kepada LKP Mey yang memberikannya langkah baru untuk mengejar passion. Ia pun sangat bersyukur dengan adanya program PKK ia mampu belajar banyak hal.
“Untuk mendukung pendidikan vokasi di kursus rias, saya pun menerima peserta didik magang atau bekerja di gallery wedding saya,” tutur Afkar.
Tak hanya itu, walaupun ia tidak memiliki bakat dalam mengajar, ia mendorong tim riasnya untuk menjadi instruktur di LKP Mey, terutama untuk menyukseskan program PKK atau Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang terselenggara di LKP Mey.
“Saya berharap bisa terus berkembang dan menginspirasi lebih banyak orang untuk menekuni industri ini," ujar Afkar.
Dengan keberhasilannya ini, Afkar tidak hanya mengangkat namanya sendiri, tetapi juga menunjukkan bahwa dengan kerja keras, kreativitas, dan pendidikan yang tepat, siapapun bisa mencapai kesuksesan di bidang yang mereka cintai. (Zia/Cecep)