Ramah Lingkungan, SMKN 2 Bangkalan Produksi Sabun Daun Kelor

Ramah Lingkungan, SMKN 2 Bangkalan Produksi Sabun Daun Kelor

Bangkalan, Ditjen Vokasi – Di tengah maraknya produk-produk kesehatan badan yang beredar di pasaran, SMKN 2 Bangkalan, Jawa Timur menunjukkan keahliannya di bidang kimia industri dengan memproduksi sabun berbahan dasar daun kelor. 


Sebagaimana diketahui, daun kelor adalah tanaman yang biasa dikonsumsi untuk menangani stunting dan daun ini banyak dijumpai di Indonesia. Lebih dari itu, daun kelor atau yang biasa disebut moringa ini memiliki khasiat yang baik untuk kulit, seperti mencegah penuaan dini, mengatasi jerawat, mencegah kanker kulit, mempercepat penyembuhan luka, dan lain sebagainya. 


Khasiatnya yang bagus untuk kulit dan keberadaannya yang melimpah inilah kemudian dimanfaatkan oleh SMKN 2 Bangkalan untuk memproduksi sabun daun kelor. Dengan memanfaatkan daun kelor yang dikenal kaya akan manfaat bagi kulit, sabun ini menjadi produk alami yang diharapkan dapat bermanfaat untuk masyarakat. 


Proses pembuatan sabun kelor ini dilakukan oleh siswa Konsentrasi Keahlian Teknik Kimia Industri. Pembuatan sabun daun kelor ini diawali dengan pengolahan daun kelor yang dijadikan ekstrak alami. Ekstrak tersebut kemudian dicampurkan dengan bahan-bahan organik lainnya untuk menciptakan sabun yang aman digunakan dan ramah lingkungan. 


Proses produksi dilakukan secara mandiri oleh siswa di bawah bimbingan para guru dari program keahlian tertentu. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan keterampilan siswa, tetapi juga mengajarkan siswa tentang kewirausahaan yang berkelanjutan.


Kepala SMKN 2 Bangkalan, Nur Hazizah, menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk mengajarkan siswa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan melalui produk-produk berkelanjutan. 


“Kami ingin membentuk generasi yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan mampu melihat peluang usaha dari potensi lokal,” ujarnya.


Sementara itu, guru Konsentrasi Keahlian Teknik Kimia Industri, SMKN 2 Bangkalan, Apriliyati Widiyastuti, menyampaikan bahwa pengalaman ini dapat melatih siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk bernilai jual. Proses produksi ini sekaligus mengajarkan kepada siswa terkait pelestarian lingkungan sekaligus memanfaatkan potensi alam lokal secara maksimal.


“Dengan penggunaan bahan lokal yang diolah sedemikian rupa kami harapkan produk ini nantinya dapat menjadi salah satu produk unggulan daerah,” ucap Apriliyati.


Ke depan, sekolah ini berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memasarkan produk ke pasar yang lebih luas. (Aya/Cecep)