Polines Garap Plug n Play Pesanan PLN untuk Mempercepat Konversi Kendaraan Listrik

Polines Garap Plug n Play Pesanan PLN untuk Mempercepat Konversi Kendaraan Listrik

Semarang, Ditjen Vokasi -  Tim Konversi kendaraan listrik Politeknik Negeri Semarang (Polines) King Garage menerima pesanan tujuh unit part plug n play dari Yayasan PT PLN. Pesanan tersebut nantinya akan dikirim ke Pekanbaru untuk pelatihan konversi kendaraan listrik bagi guru hingga mekanik umum di bawah bimbingan PT PLN Riau. 


Chief Operator Officer (COO) King Garage, Ali Sai'in, menyambut baik kerja sama yang digagas oleh Yayasan PT PLN ini. Ali menuturkan bahwa timnya akan mengerjakan pesanan tersebut dengan cekatan dan tidak akan mengecewakan. 


Ali menyebutkan, pembuatan part arm kit yang dikerjakan oleh timnya dipastikan memenuhi standar dan melalui uji penyambungan las sehingga kualitasnya akan terjamin.


“Saya sendiri sebagai COO sudah memiliki sertifikasi Welding  Inspection (WI) Internasional. Jadi, saya bisa memastikan hasil pesanan terjamin dan memuaskan bagi stakeholder terkait,” ujarnya.


Chief Executive Officer (CEO) King Garage, Hamim, menjelaskan bahwa part plug n play merupakan hasil riset orisinal dari tim dosen Polines dan praktisi PT Braja Elektrik Motor. Hadirnya karya part plug n play tersebut menjadi jawaban dari permasalahan yang dihadapi mekanik konversi kendaraan listrik yang membutuhkan waktu lama.


“Pada umumnya, ketika melakukan konversi motor minimal waktu yang dibutuhkan mekanik itu lima jam. Hadirnya part plug n play ini menjadi jawaban permasalahan tersebut,” imbuhnya. 


Chief Human Research Office (CHRO) King Garage, Muhammad Showy Nailul Ulum, menuturkan bahwa tim King Garage merencanakan proses pemasangan tujuh part plug n play pada unit motor yang hendak dikonversi dapat diselesaikan dalam tiga hari kerja.


“Penyelesaian ini lebih cepat dibandingkan produk yang sudah beredar di pasar. Normalnya, pemasangan satu unit biasanya memakan waktu hingga satu hari,” jelasnya. 


Showy memastikan, meskipun memakan waktu yang lebih cepat, kualitas dan hasil pemasangan sama dengan hasil pada umumnya. 


Purbo selaku perwakilan Yayasan PT PLN sendiri menyebutkan bahwa part plug n play original buatan King Garage ini sangat membantu proses konversi motor ke listrik. Hasil pesanan tersebut, lanjut Purbo, nantinya akan dikirim ke PT PLN Riau sebagai bahan pelatihan calon mekanik di sana. 


“Para calon mekanik di PT PLN Riau ini memiliki basic guru hingga mekanik bengkel umum. Hadirnya part plug n play dari King Garage mempermudah bagi calon mekanik yang nantinya menjadi mekanik konversi kendaraan listrik,” ujarnya.


Sebelumnya, Tim King Garage telah melakukan kegiatan diskusi sharing informasi dengan Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Materi diskusi terkait dengan pencarian dan subsidi pemerintah untuk mendukung program konversi kendaraan berbasis BBM ke listrik. Selain itu, tim King Garage juga menawarkan kerja sama produk plug n play bersama BBSP KEBTKE. 


Dengan memanfaatkan plalfom dari BBSP KEBTKE, produk yang sudah dikembangkan oleh Polines ini dapat masuk ke dalam sistem katalog. Dengan demikian, bengkel konversi seluruh Indonesia mendapatkan informasi tersebut untuk tahapan proses penjualan perangkat plug n play. (Polines/Nan/Cecep)