Perkuat Kompetensi, BBPPMPV BOE Berikan Pelatihan Coding dan AI pada Guru SMK

Perkuat Kompetensi, BBPPMPV BOE Berikan Pelatihan Coding dan AI pada Guru SMK

Malang, Ditjen Vokasi - Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE), Malang, Jawa Timur mengambil langkah nyata dalam penguatan keterampilan coding dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di sekolah menengah kejuruan (SMK). Hal tersebut terwujud melalui kegiatan Pelatihan Pengembangan Pembelajaran Coding dan Kecerdasan Buatan pada Jenjang SMK.


Kegiatan yang dilaksanakan pada 22 s.d. 24 Desember 2024 tersebut merupakan implementasi dari upaya pemerintah untuk memasukkan AI dan coding sebagai bagian dari mata pelajaran di semua jenjang pendidikan, termasuk SMK. Oleh karena itu, hal ini pun menjadi upaya penyelarasan kurikulum.




Dalam sambutannya saat berkunjung pada Rabu (24-12-2024), Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, menekankan pentingnya para guru SMK untuk selalu meningkatkan kompetensinya, terutama terkait dengan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan.


“Kita akan tingkatkan capaian pembelajaran informatika SMK, khususnya untuk coding dan kecerdasan buatan. Kegiatan ini merupakan langkah awal dan kedepan akan terus untuk dikembangkan dan ditindaklanjuti,” tutur Wamen Fajar.


Guru SMK Ambil Bagian dalam Perkembangan Teknologi Digital


Perencanaan yang matang dan terstruktur diperlukan untuk pembelajaran coding dan kecerdasan buatan di SMK. Kurikulum perlu dirancang secara menyeluruh, tidak hanya mencakup teori dasar pemrograman dan algoritma, tetapi juga praktik pengembangan aplikasi berbasis coding dan AI yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. 


Penguatan coding dan kecerdasan buatan ini akan berdampak pada kesiapan lulusan SMK dalam perkembangan teknologi digital. Di hari yang sama, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Muhammad Yusro, menyampaikan bahwa pekerjaan baru akan muncul, sementara pekerjaan lainnya akan tergantikan akibat perubahan dalam pembagian kerja antara manusia dan mesin. 



“Pembelajaran coding  merupakan  tulang  punggung pengembangan teknologi digital dan otomasi, menjadikannya elemen kunci dalam mendukung transformasi industri di era Industri 4.0 dan 5.0,” ungkap Yusro.


Yusro pun menambahkan bahwa pembelajaran AI memberikan  pemahaman tentang bagaimana  teknologi ini bekerja dan bagaimana menggunakannya untuk menciptakan solusi baru. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan ini pun mengajak para guru untuk merumuskan kebutuhan pada mata pelajaran Informatika SMK dalam penguatan materi coding dan AI.


Hal senada pun disampaikan oleh Kepala Bagia  Tata Usaha BBPPMPV BOE Malang, Masrukhan Budiyanto, saat pembukaan kegiatan pada Senin (22-12-2024). Masrukhan menyebutkan guru SMK harus mampu menjadi fasilitator pembelajaran berbasis teknologi sehingga siswa memiliki daya saing di dunia kerja yang semakin digital.


“Pada kegiatan ini, guru-guru SMK akan dibagi menjadi 4 kelas dan setiap kelas dibina oleh dua orang narasumber andal,” tutur Masrukhan. 


Sebagai informasi, kegiatan ini menghasilkan 80 identifikasi kebutuhan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan di SMK. Hasil identifikasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang nyata di SMK terkait dengan  identifikasi kebutuhan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan guna pengambilan keputusan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk pembelajaran di masa yang akan datang. (BBPPMPV BOE/Zia/Cecep)