Menuntut Ilmu Hingga Jauh, Siswa Asmat Belajar Kriya dan Batik di BBPPMPV Seni dan Budaya

Menuntut Ilmu Hingga Jauh, Siswa Asmat Belajar Kriya dan Batik di BBPPMPV Seni dan Budaya

Sleman, Ditjen Vokasi - Kesuksesan kerja sama antara Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat dan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya dilanjutkan kembali dengan adanya program Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk siswa SMK  Negeri 1 Seni dan Industri Kreatif Asmat. 


Kegiatan tersebut berdampak pada 26 siswa SMK Negeri 1 Seni dan Industri Kreatif Asmat yang akan mengikuti rangkaian program PKL pada Konsentrasi Keahlian Kriya Kayu, Rotan, dan Batik di BBPPMPV Seni dan Budaya, Sleman, D.I. Yogyakarta mulai 1 Juli s.d. 13 September 2024. 


Secara simbolis, BBPPMPV Seni dan Budaya menerima siswa PKL pada Selasa (02-07-2024). Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya, Sarjilah, melalui daring menyambut hangat kedatangan rombongan siswa yang didampingi oleh 2 guru. 


“PKL memberikan pengalaman kerja nyata bagi murid untuk menanamkan iklim kerja positif yang berorientasi pada proses dan hasil kerja,” jelas Sarjilah.


Menurut Sarjilah, program PKL ini juga bertujuan untuk menanamkan etos kerja yang tinggi dalam diri siswa dan memberikan tambahan pengalaman belajar yang belum dipenuhi di sekolah. Dengan adanya PKL ini, siswa dapat mencapai kebutuhan standar kompetensi lulusan dan siap memasuki dunia kerja serta menghadapi tuntutan pasar kerja ketika lulus nantinya.



Sarjilah mengungkapkan, “Ini sebagai bentuk dukungan Pemda Asmat juga yang sudah berkolaborasi dengan BBPPMPV Seni dan Budaya di tahun sebelumnya untuk meningkatkan kompetensi putra-putri Asmat.” 


Selama kurang lebih satu setengah bulan ke depan, siswa akan mempelajari berbagai materi yang terbagi menjadi materi umum, materi pokok, dan materi penunjang yang keseluruhannya menghasilkan 350 jam pelajaran (JP). Selain mempelajari teori dan praktik, siswa juga akan mengikuti kegiatan Magang Industri di dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang bergerak di bidang keteknikan furniture. Untuk menambah wawasan siswa mengenai pembelajaran dan kewirausahaan di bidang kayu dan rotan, siswa juga akan diajak mengunjungi industri atau studi tiru ke beberapa SMK di Yogyakarta dan Jawa Tengah serta sentra produksi mebel di Jepara.


Sarjilah berharap, setelah mengikuti program PKL ini, siswa memiliki kualitas mutu yang sesuai dengan standar industri dan dapat terserap oleh DUDI selesai menamatkan pendidikan di SMK. Jika memungkinkan, siswa juga dapat berwirausaha secara mandiri sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi adik-adik kelasnya. 


“SMKN 1 Seni dan Industri Kreatif Asmat dapat menjadi sekolah yang memiliki peserta didik yang siap memasuki dunia kerja menghadapi tuntutan pasar kerja global sehingga akan semakin banyak masyarakat yang mempercayakan pendidikan dan masa depan anak-anak mereka di sekolah ini,” ungkap Sarjilah. (BBPPMPV Seni dan Budaya/Zia/Cecep)