Luncurkan ‘Enam Program SMK’, Kemendikbud Siapkan SDM Hebat

Jakarta, Ditjen Diksi -- Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto resmi meluncurkan enam program SMK secara live streaming melalui kanal youtube Direktorat SMK pada Selasa (30/6).  Keenam program tersebut terdiri atas program budaya kerja, beasiswa prestasi dan khusus, kewirausahaan, karya inovatif untuk pembelajaran kejuruan, sertifikasi siswa, serta BLUD.  Selain bertujuan menciptakan SDM hebat, enam program yang dirilis Direktorat SMK tersebut juga diharapkan mengusung semangat “link & match” atau pernikahan massal.


“Saya ucapkan selamat kepada Pak Bakrun selaku Direktur SMK atas upaya dan kerja kerasnya, sehingga kita berhasil merilis program-program yang tujuannya untuk memastikan ‘link & match’, atau berbasis kepada pernikahan antara SMK dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI),” tutur Wikan.


Wikan berkeyakinan, melalui “link & match” industri akan tertarik. Pasalnya, proses tersebut akan menghasilkan daya saing dan produktivitas industri naik pesat. Karenanya, pihak industri beserta unit pendidikan harus bekerja sama dalam pembentukan kurikulum dan pembelajaran hingga menghasilkan SDM unggul dan kompeten.


Meski demikian, 80 persen faktor kesuksesan SDM ditentukan oleh kepala sekolah dan guru. Karenanya, mereka harus mempunyai mindset keluar dari zona kebiasaan saat ini. Alhasil, enam program ini pun diharapakan akan mendorong kepala sekolah, guru, dan murid SMK memasuki semangat perubahan, guna menghasilkan SDM unggul dan kompeten yang memiliki hard skill dan soft skill yang seimbang.

Dari Budaya Kerja Hingga BLUD
Direktur SMK M. Bakrun menjelaskan, program pertama berupa pengembangan budaya kerja akan terbentuk dengan baik pada saat sekolah-sekolah melakukan “link & match” dengan industri. Program ini mencakup pembangunan karakter tim di sekolah, pembinaan kedisiplinan, pembinaan kerohanian, pembinaan minat dan bakat, pembinaan ketarunaan, dan kontrak belajar di awal tahun. Bakrun pun melihat beberapa sekolah sudah mengerjakan dengan baik, serta berharap hal tersebut bisa ditularkan kepada sekolah yang lain.


Kedua, yakni program beasiswa prestasi dan bakat/khusus yang merupakan pengembangan potensi siswa/i SMK. Adapun beasiswa yang dimaksud diberikan kepada mereka yang memiliki prestasi tingkat provinsi, nasional maupun internasional, serta yang mempunyai bakat tertentu, seperti seni dan olahraga. Selain itu, juga ada beasiswa bagi kompetensi keahlian yang mendukung kelestarian budaya dan pengembangan daerah sesuai dengan karakteristik negara Indonesia, seperti perdalangan, karawitan, pertanian, dan kelautan.


Ketiga, yakni pengembangan pendidikan kewirausahaan bagi SMK yang mempunyai mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan. “Kami ingin ada sekolah-sekolah yang siswanya menjadi pionir untuk melakukan wirausaha. Harapan kami yang dididik ini memang punya passion berwirausaha,” terang Bakrun.


Program keempat berupa karya inovatif pembelajaran untuk pembuatan inovasi atau pembuatan materi pembelajaran dengan membuat video bagi pengajar SMK. Dengan target tahun ini mencapai 1.000 video, materi pembelajaran daring ini diharapkan bakal menarik bagi semua kalangan karena didukung unsur milenial, namun tetap memperhatikan unsur etika dan kesopanan.


Program kelima, yakni sertifikasi kompetensi yang diberikan Direktorat Pembinaan SMK agar lulusan SMK diakui oleh industri. Sedangkan program keenam, yaitu pengembangan SMK BLUD oleh pemerintah daerah untuk membentuk sekolah yang mandiri.


“Kami berharap tahun 2020 rintisan BLUD ada di 34 provinsi, khususnya di sekolah yang sudah mempunyai budaya industri dan teaching factory yang baik. Sehingga, nantinya program ini betul-betul bermanfaat bagi pendidikan vokasi, khususnya SMK,” tegas Bakrun.


Selain diisi arahan dan penjelasan, acara peresmian enam program SMK tersebut juga dimeriahkan dengan pertunjukkan seni oleh siswa-siswi dari SMK Negeri 2 Kasihan Bantul dan SMK Negeri 10 Bandung. (RA/AS/AP)