Kenali Jenis-jenis SLB yang ada di Indonesia

Kenali Jenis-jenis SLB yang ada di Indonesia

Jakarta, Ditjen Vokasi PKPLK - Sekolah luar biasa (SLB) menjadi lembaga pendidikan yang dirancang khusus untuk mendukung pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Indonesia. Sekolah ini dirancang melalui pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. 


Di SLB, kegiatan belajar mengajar untuk ABK ini tidak hanya difokuskan pada aspek akademik dasar, tetapi lebih pada keterampilan hidup dan pembentukan karakter. Dengan demikian, diharapkan berbagai aktivitas pembelajaran yang berlangsung dapat membantu ABK mencapai potensi maksimal.


Dengan berbagai latar belakang kebutuhan yang berbeda, SLB di Indonesia juga dibagi dalam beberapa jenis. Berikut jenis-jenis SLB yang dirangkum dari sejumlah sumber. 


1. SLB-A 

SLB-A merupakan SLB yang khusus untuk penyandang tunanetra. Tunanetra sendiri merupakan kondisi seseorang mengalami hambatan dan keterbatasan dalam indera penglihatannya. Di sekolah ini, siswa diberikan pelajaran yang disesuaikan dengan keterbatasan penglihatan mereka. Alat bantu seperti Braille, komputer dengan screen reader, dan alat bantu penglihatan lainnya digunakan untuk membantu proses belajar mengajar di SLB ini.


2. SLB-B 

SLB-B khusus ditujukan untuk penyandang tunarungu. Pembelajaran di sekolah ini ditujukan bagi penyandang tunarungu agar dapat berkomunikasi dengan bahasa isyarat dan bagaimana membaca gerakan bibir lawan bicaranya. Selain itu, mereka juga tetap belajar bidang akademik dan juga kecakapan hidup lainnya.






3. SLB-C 

SLB-C khusus ditujukan untuk penyandang tunagrahita. Tunagrahita sendiri merupakan kondisi keterbelakangan mental atau sering disebut juga sebagai retardasi mental, di mana IQ penyandang tunagrahita biasanya berada di bawah rata-rata. Diperlukan kesabaran yang tinggi bagi para pengajar dalam menangani murid-murid tunagrahita yang belajar di SLB -C ini.


4. SLB-D 

SLB-D khusus ditujukan untuk penyandang tunadaksa, yakni mereka yang mengalami gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan struktur tubuh yang bersifat bawaan, kecelakaan, atau kondisi lainnya. Biasanya guru SLB-D akan memberikan edukasi dan terapi mengenai cara mengembangkan potensi diri, merawat diri, dan tentunya percaya diri dengan kondisi yang dialaminya. 


5. SLB-E

SLB-E khusus ditujukan untuk penyandang tunalaras. Tunalaras merupakan kondisi seseorang anak mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dirinya dan bertingkah laku kurang sesuai dengan aturan. Di sekolah ini, para pendidiknya memberikan pembelajaran dan terapi agar para siswa mampu mengendalikan emosi, mematuhi norma sosial hingga berperilaku sesuai aturan.


6. SLB-G 

SLB-G hadir untuk penyandang tunaganda. Tunaganda merupakan kondisi seseorang yang memiliki dua atau lebih kelainan pada dirinya misalnya tunanetra sekaligus tunarungu, tunanetra sekaligus tunalaras, dan lain sebagainya. (Nan/Cecep)


sumber foto : YouTube Direktorat PMPK